Kiprah wilayah perairan Kepulauan Bangka-Belitung dalam sejarah pelayaran niaga international tercermin dari berbagai temuan arkeologis bawah airnya. Dari data 400-an lokasi situs bawah laut di Indonesia, tercatat 21 titik lokasi kapal tenggelam berserta muatannya, terdapat di perairan Bangka Belitung. Antara lain, di perairan Desa Sungai Padang, Kecamatan Sijuk, Perairan Batu Hitam, Perairan Pulau Siadung, dan Perairan Pulau Karang Raya. Semua lokasi kapal tersebut tersebar di Perairan Selat Bangka, Selat Gelasa, dan Selat Karimata. Banyaknya kapal tenggelam itu utamanya disebabkan oleh kecelakaan mengingat kondisi perairan Bangka-Belitung yang sebagian terdiri dari daerah perairan dangkal, banyak karang dan gosong pasir, serta banyak celah sempit diantara pulau-pulau kecil. Sebagian besar kapal yang tenggelam diidentifkasi sebagai kapal barang Cina atau Eropa,dari abad ke-9 hingga pertengahan abad ke-20 Masehi. Muatan kapal yang ditemukan kebanyakan berupa keramik. Baik keramik Cina, Jepang, Vietnam atau Eropa.
Poster ini berjudul “Kapal Karam: Tenggelam Bersama Muatan”, poster ini dirancang dan didesain dalam rangka kegiatan Pameran Cagar Budaya oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi (BPCB Jambi ) pada Pameran Cagar Budaya- Maritim Bangka Belitung, di Gedung Hamidah Kota Pangkalpinang. Kegiatan pameran ini diselenggarakan pada tanggal 23 – 29 Agustus 2017. Pelaksanaan pameran ini merupakan salah satu tugas dan fungsi yang dilaksanakan oleh Kelompok Kerja Dokumentasi dan Publikasi BPCB Jambi dalam melaksanakan sosialisasi dan menyebarluaskan informasi kekayaan peninggalan sejarah dan tinggalan cagar budaya bangsa dalam rangka menumbuhkan cinta tanah air dan memperkuat identitas bangsa.