Penambangan Timah di Bangka, konon, diperkenalkan oleh orang-orang Johor dari Semenanjung Malaya. Mereka terhitung masih kerabat kesultanan Palembang Darussalam. Saat itu kesultanan dipimpin oleh Mahmud Badaruddin I (1724-1756), yang berkuasa atas Bangka dan Belitung....
Pelaut-pelaut Portugis pada abad ke-16 Masehi mencantumkan perairan Bangka-Belitung, terutama Selat Bangka, dalam Roteiros yang merupakan sebuah buku panduan pelayaran. Dalam buku itu dideskripsikan terdapat 3 titik yang merupakan penanda alam jika kapal yang berlayar...
Secara geologis, Pulau Bangka berada pada jalur Sabuk Timah (Tin Belt) Asia Tenggara. Sabuk Timah ini –membentang mulai dari bagian selatan China, Thailand, Birma, Malaysia sampai Indonesia (Bangka dan Belitung)– terminal sebagai jalur timah terkaya di...
Kiprah wilayah perairan Kepulauan Bangka-Belitung dalam sejarah pelayaran niaga international tercermin dari berbagai temuan arkeologis bawah airnya. Dari data 400-an lokasi situs bawah laut di Indonesia, tercatat 21 titik lokasi kapal tenggelam berserta muatannya,...
Data-data arkeologis dari Kota Kapur menjadi bukti bahwa kebudayaan masyarakatnya telah mendapat pengaruh India. Mengapa orang-orang India dulu datang ke Pulau Bangka? Kalau dilihat dari sumber daya alam yang dimiliki Pulau Bangka, bisa jadi, salah satu daya tariknya...