Kompleks Candi Muaratakus

0
3249
Kompleks Candi Muara Takus terletak di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII, Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Propinsi Riau
Kompleks Candi Muara Takus terletak di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII, Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Propinsi Riau

Stupa terbesar di tepi Sungai Kampar Kanan

Kompleks Candi Muaratakus dapat dicapai dengan kendaraan roda empat dari Pakanbaru sejauh 130 km melalui jalan aspal di tepi Sungai Kampar Kanan. Candi Muaratakus merupakan bangunan terbesar di Sumatera berbentuk stupa. Kompleks stupa tersebut dikelilingi tembok berukuran 74 x 74 meter. Stupa Muaratakus merupakan bangunan suci agama Buddha. Ada yang berpendapat bangunan tersebut peninggalan agama Buddha yang datang dari India, karena bentuknya mirip dengan Candi Aśoka di India.

Pada 1860 Kompleks Candi Muaratakus ditemukan kembali oleh Cornets de Groot. Publikasinya menarik perhatian van Beest Holle, yang memberi gambaran tentang Muaratakus, dan Schnitger memberi gambaran lingkungan Muaratakus dan kompleks stupanya.

Groeneveldt melakukan penelitian pada 1880. Penelitiannya diteruskan oleh Verbeek dan van Delden. Kedua ahli itulah yang menemukan pagar keliling kompleks Candi. Ijzerman pada 1889, berkunjung dan melakukan penggambaran, pengukuran bangunan stupa di Muaratakus. Hasilnya diketahui Kompleks Candi Muaratakus dikelilingi pagar batu. Pada 1935, Schnitger melakukan penelitian di Kompleks Stupa Muaratakus. Ia melakukan ekskavasi di reruntuhan pintu gerbang, Bangunan 1, Bangunan 2, dan Stupa Tua. Di antara reruntuhan Stupa Bungsu ditemukan satu bata berbentuk bunga teratai. Di dalamnya ada abu dan lempengan emas dengan gambar triśula dan tulisan Aksara Nāgari.

Tanggul tanah sepanjang 4,19 km

Schnitger untuk kali pertama melaporkan adanya tanggul tanah pada 1935, tidak disebutkan berapa panjang tanggul itu. Mungkin saat itu hutannya sangat lebat sehingga pengukuran panjang tanggul sulit dilakukan. Baru pada 1973 panjang tanggul dapat diketahui oleh tim kerjasama LPPN dan the Univesity of Pennsylvania Museum. Dengan bantuan foto udara, penelitian oleh tim Ditlinbinjarah dengan Bakosurtanal dan Fakultas Geografi Univesitas Gajah Mada berhasil mengetahui ukuran rinci tanggul tanah itu. Tanggul tanah panjangnya 4,19 km dengan tinggi sekitar 0,50 meter hingga 6,00 meter.

Tanggul tanah di Muaratakus berada di sepanjang sisi timurlaut (membujur arah tenggara-baratlaut). Juga di sepanjang sisi selatan (membujur arah barat timur) meander Sungai Kampar Kanan. Lalu tanggul tanah itu mengikuti tepian Sungai Kampar Kanan. Tanggul tanah membujur ke arah baratlaut-tenggara sepanjang 510 meter di sisi timurlaut. Di sisi tenggara tanggul tanah membujur ke arah baratdaya-timurlaut sepanjang lebih dari 510 meter. Di luar tanggul tanah ada semacam parit mengelilingi tanggul. Parit dan tanggul semacam ini banyak ditemukan di benteng tanah di Sumatera. Ukuran parit 10-20 meter, dalam dua meter. Kompleks Candi Muaratakus dikelilingi tembok ukuran 74 x 74 meter di sisi barat daya tanggul tanah dan sisi timur laut Sungai Kampar Kanan. Tembok keliling seluruhnya dari bata.

Di dalam Kompleks Candi Muaratakus dijumpai empat candi yaitu Stupa Mahligai, Stupa Bungsu, Stupa Tua, dan Stupa Palangka.

Wiwin Djuwita Sudjana Ramelan (ed.), 2014, Candi  Indonesia Seri Sumatera, Kalimantan, Bali, Sumbawa, Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hlm. 108–109.