Telah cukup banyak orang yang bisa melukis model. Namun, tak banyak yang tahu bagaimana trik melukis model agar hasil goresannya sempurna. Inilah yang menjadi misi Galeri Nasional Indonesia kali ini dalam acara Sosialisasi tentang Eksistensi Galeri Nasional Indonesia, di Kendari, Sulawesi Tenggara, tepatnya di Taman Budaya Provinsi Sulawesi Tenggara. Program sosialisasi serupa dengan tema-tema bervariasi, sebelumnya telah dilaksanakan di beberapa kota di Indonesia, yaitu Bangka (Bangka Belitung), Bengkulu, Palembang, Semarang, Bali, Kupang, Palangkaraya, Palu, Kendari, Ternate (Maluku Utara), Manado, Madura, Aceh, Mamuju (Sulawesi Barat), Lampung, dan Bontang (Kalimantan Timur). Program ini dirancang untuk mewadahi atau memfasilitasi berbagai potensi seni rupa di berbagai daerah, sekaligus mempublikasikan seni rupa kepada masyarakat luas dalam rangka meningkatkan kreativitas dan apresiasi masyarakat terhadap seni rupa di Nusantara.
Program Sosialisasi hasil kerja sama Galeri Nasional Indonesia dengan Taman Budaya Provinsi Sulawesi Tenggara ini akan diikuti oleh komunitas seni, guru seni budaya, dan pelajar di Kendari. Para peserta akan dibekali materi sesuai tema acara ini yaitu “Tips & Trik Melukis Model”, yang dikemas dalam bentuk workshop dengan dipandu oleh Yuswantoro Adi (Perupa). Dalam sesi ini akan dibahas teori sekaligus praktik tentang tips dan trik melukis model untuk menghasilkan karya lukis yang berkualitas, serta cara-cara jitu menaklukkan cat akrilik, mengenali karakter lukisan, mempelajari teknik melukis, hingga memperhatikan karakter medium (alat dan bahan). Selain workshop, ada juga seminar tentang Eksistensi Galeri Nasional Indonesia dan Dunia Seni Lukis oleh Tubagus ‘Andre’ Sukmana (Kepala Galeri Nasional Indonesia).
Program Sosialisasi di Kendari ini diharapkan Tubagus dapat menjadi sarana bagi masyarakat dan pemangku kepentingan di bidang seni budaya untuk mengenali eksistensi lembaga Galeri Nasional Indonesia. “Selain itu, diharapkan juga muncul sinergi yang mampu menumbuhkan, mewadahi, dan mendorong daya kreatifitas untuk menciptakan karya seni yang inovatif atau mengemas metode pembelajaran seni di lembaga pendidikan yang interaktif. Tujuan besar yang diharapkan adalah adanya kontribusi terhadap perkembangan seni rupa di Kendari dan sekitarnya, serta mampu memfasilitasi komunitas seni rupa di daerah untuk tetap eksis dan kreatif,” paparnya. Program serupa seperti ini selanjutnya akan terus digelar di berbagai kota lain di Indonesia untuk meningkatkan daya apresiasi publik terhadap karya seni budaya bangsa Indonesia.
*dsy/GNI
