Segenap Keluarga Besar Galeri Nasional Indonesia turut berbela sungkawa atas wafatnya ARIE SMIT, pada Rabu malam, 23 Maret 2016, di Ubud. Adrianus Wilhelmus Smit lahir pada 15 April 1916 di Zaandam, Belanda. Ia menjejakkan kaki di Indonesia (1938) untuk wajib militer.
Arie telah melewati perjalanan panjang dengan sempat belajar desain grafis di Academy of Arts di Rotterdam, berprofesi sebagai lithographer untuk tentara Belanda di Batavia (Jakarta), pernah ditangkap pemerintah Jepang (1942) hingga bekerja paksa di Singapura, Thailand, dan Burma. Setelah bebas pada 1945, Arie memilih menjadi WNI (1951) dan berkesempatan mengajar grafis dan litografi di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Arie kemudian memilih menetap di Bali dan menjalani hidup sebagai pelukis. Keberhasilannya sebagai seorang pelukis terbukti dengan diraihnya Anugerah Seni Dharma Kusuma dan medali emas dari Pemerintah Daerah Provinsi Bali. Dedikasinya pada dunia seni lukis ditularkannya dengan mengajar lukis bagi anak-anak, hingga dikenal sebagai penggerak gaya Young Artist yang melahirkan banyak seniman. Apresiasi terhadap dedikasi Arie dihargai dengan dibangunnya Paviliun Arie Smit di Museum Neka yang memajang karya-karyanya beserta karya murid-murid Young Artist.
Selamat jalan Arie Smit…
Jejak sejarahmu tak akan terlupakan !
*dsy/GNI
