Selamat Jalan Teddy…

0
1988
S. Teddy D. meninggal dunia pada Jum’at malam, 27 Mei 2016.
S. Teddy D. meninggal dunia pada Jum’at malam, 27 Mei 2016.

“Pada awalnya ingin menjadi pelukis saja, lalu bekerja di luar media lukis. Itulah yang membuat saya mantap berada di lingkungan kesenian” —S. Teddy D.—

Senirupa Indonesia kehilangan salah satu tokoh perupanya. Seniman kontemporer S. Teddy Darmawan (46 tahun) meninggal dunia pada Jum’at malam, 27 Mei 2016, sekitar pukul 19.30 WIB.

Teddy pernah mengasah kesenirupaanya di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta (1990-an). Ia pernah mengikuti program residensi di Australian National University, Canberra, Australia (2000) dan Ludwig Art Forum, Achen, Jerman (2011).

Selama hidupnya, perupa asal Padang yang berdomisili di Yogyakarta ini bukan hanya dikenal dengan karya-karya dwimatra, tapi juga trimatra. Ia kerap menyuntikkan selera humor dan sarkasme halus dalam karya ciptaannya.

Sepak terjang keseniannya di dunia seni rupa tak hanya melingkup di dalam negeri, tapi juga mancanegara. Di dalam negeri salah satunya pernah terlibat dalam Pameran Trienal Seni Patung Indonesia #2 “Versi” di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta (2014). Di luar negeri, ia pernah berpameran di Prancis, Hong Kong, China, Swiss, Italia, Belanda, Jerman, dan Jepang. Selain itu, karyanya Beyond the Self: Contemporary Portraiture from Asia” dipamerkan di National Portrait Gallery, Canberra, Australia (2011). Sedangkan karya instalasi monumentalnya “The Temple (Love Tank)” dipamerkan di Singapore Art Museum (2010).

Dedikasi Teddy di dunia senirupa terbayar dengan beberapa prestasi yang berhasil diraihnya. Salah satunya the best five finalist Philip moris Indonesia Art Awards.

Kini Teddy telah menjadi kenangan. Namun semangat keseniannya patut menjadi sumber inspirasi yang tak pernah mati. Selamat jalan Teddy…

*dsy/GNI/bbs