Di dalam Prasasti Kedukan Bukit terdapat tiga pertanggalan yang menunjukkan tiga peristiwa penting yang dilakukan oleh Dapunta Hiyaŋ. Ketiga pertangalan itu adalah sebagai berikut:
- Pada 11 paro terang bulan Waiśākha (23 April 682 Masehi), Dapunta Hiyaŋ naik perahu dari pusat pemerintahannya di suatu tempat di tepi sungai, pergi menuju kuil Buddha untuk merayakan hari Waiśak sambil berdoa untuk keberhasilan ekspedisi yang akan dilakukannya. Setelah upacara selesai kemudian ia kembali lagi ke pusat pemerintahannya untuk melakukan persiapan ekspedisinya.
- Dapunta Hiyaŋ naik perahu dari Mināńa pada 7 paro terang bulan Jyestha (19 Mei 682 Masehi) dengan membawa tentara 20.000 orang, perbekalan 200 peti yang naik perahu, dan 1312 orang tentara yang berjalan kaki untuk merebut Mukha –-p-.
- Pada 5 paro terang bulan Āsādha (16 Juni 682 Masehi) di suatu tempat Dapunta Hiyaŋ mendirikan perkampungan. Tempat perkampungan Śrīwijaya didirikan dikenal kini dengan Palembang. Di tempat inilah prasasti Kedukan Bukit ditemukan.
(Sumber: Sejarah Nasional Indonesia, Jilid II)