Sekolah Lapangan Arkeologi Maritim di Belitung

0
2293

Arkeologi Bawah Air-NatunaDirektorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (Dit. PCBM) akan mengadakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dalam bidang Peninggalan Bawah Air. Kegiatan ini dinamakan “Sekolah Lapangan Arkeologi Maritim” yang akan diselenggarakn pada 20–30 Agustus 2015 di Belitung. Kegiatan akan diikuti 29 peserta yang berasal dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), Balai Arkeologi (Balar), Dinas Kebudayaan dan Universitas.

Kegiatan ini akan dibagi menjadi dua, yaitu kegiatan di dalam kelas berupa teori dan materi; dan kegiatan di lapangan berupa pengumpulan data. Pada hari pertama akan disampaikan dua materi. Materi pertama mengenai Aturan dan kebijakan Pelestarian Cagar Budaya Bawah Air yang akan disampaikan oleh Direktur PCBM, Dr. Harry Widianto. Materi kedua mengenai Metode dan Etika Penelitian Arkeolgi Maritim yang akan disampaikan oleh Junus Satrio Atmojo.

Hari kedua terdapat empat materi, Materi ketiga mengenai Arkeologi Maritim oleh Gunawan; materi keempat mengenai Manajemen Sumber Daya Kelautan yang akan disampaikan oleh narasumber dari Kementerian Kelautan dan Perikanan; materi kelima mengenai Kearifan Lokal oleh Sali YAH, dan Materi keenam mengenai Sejarah Maritim Belitung oleh Bambang Budi Utomo dari Pusat Arkeologi Nasional.

Di antara materi keempat dan kelima akan dilakukan briefing teknis pelaksanaan pengumpulan data serta simulasi perekaman data di kolam renang, dan simulasi survei data arkeologi di darat.

Hari ketiga diawali dengan kegiatan pengumpulan data bawah air, yaitu di Situs Karangpinang dan pengumpulan data di darat hingga sore hari. Malam harinya dilanjutkan dengan materi ketujuh, yaitu mengenai Pendokumentasian di Darat dan Bawah Air oleh Feri Latief dan Lasti Kurnia. Dilanjutkan materi kedelapan mengenai Penanganan Temuan dan Analisis oleh Yusmaeni Eriawati hingga pukul 21.00 wib.

Hari keempat sampai kesembilan akan dilakukan kegiatan pengumpulan data bawah air di situs Karangpinang dan pengumpulan data di darat. Kegiatan ini akan dilakukan sehari penuh. Malam harinya dilanjutkan dengan penyusunan laporan harian serta presentasi laporan kelompok dan evaluasi.

Hari kesepuluh adalah akhir dari kegiatan dengan melakukan pembersihan situs dan pelepasan baseline,  kemudian dilanjutkan dengan penyelesaian laporan akhir. Kegiatan ini direncanakan akan ditutup oleh Direktur Jenderal Kebudayaan. (Ivan Efendi)