Rekomendasi Hasil Studi Teknis Arkeologi di Rengasdengklok

0
2332
Signage Rengasdengklok
Papan informasi yang menutupi pemandangan ke arah rumah bersejarah.

Studi teknis di sini menghasilkan dua rekomendasi, yaitu rekomendasi untuk keperluan revitalisasi yang akan segera dilakukan pada tahun ini, dan rekomendasi untuk perencanaan tahun depan. Rekomendasi pada tahun ini memfokuskan pada pemugaran bangunan inti dengan kondisi seperti saat dilakukan studi teknis. Pemugaran ini akan dilakukan dengan mengganti bagian yang rusak tanpa mengubah bentuk dan denahnya. Bagian-bagian yang rusak di antaranya adalah ubin, dinding papan, dinding bilik bambu, usuk bambu, dan reng bambu. Selain itu,posisi bangunan akan ditinggikan minimal 30 cm dari posisi sekarang. Agar tidak terkesan “tenggelam” jika dilihat dari jalan. Menurut informasi, dahulu sebelum dipindahkan ke lokasi sekarang, lantai blandongan yang bertrap tiga memang tinggi. Tidak terkesan sejajar dengan permukaan tanah di sekitarnya.

Halaman akan ditata dengan menggunakan blok batu kerikil yang disusun sejajar, tetapi tetap menyisakan ruang untuk penyerapan air. Warung yang saat ini berada di depan sebelah timur akan dipindahkan ke sisi timur dan dibangun ulang dengan desain baru, tetapi tidak mencolok. Artinya desain warung tidak akan mengganggu pemandangan (visual polution) terhadap rumah bersejarah.

Signage yang berupa papan informasi dan papan nama akan dibuat rendah dengan permukaan landai, tetapi tetap mudah dibaca. Signage seperti ini juga diharapkan tidak mengganggu pemandangan ke arah rumah bersejarah. Khusus untuk papan nama akan dibuat dari bahan yang bagus. Beberapa bahan yang diusulkan adalah granit atau marmer, sehingga memberi kesan “penting dan istimewa” terhadap rumah bersejarah. Untuk penunjuk arah akan dipasang di beberapa tempat, seperti halnya penunjuk arah ke Situs Batujaya yang telah lama dipasang.

Instalasi Listrik Rengasdengklok
Instalasi Listrik yang harus dibuat baru dan dikamuflase

Untuk kelistrikan dan pencahanaan akan dibuat instalasi baru dengan dikamuflase dengan menggunakan bahan penutup yang sama dengan bahan rumah inti,  yaitu kayu dan bambu. Untuk pencahayaan akan menggunakan desain lampu minyak atau lentera yang dimodifikasi menjadi lampu listrik. Mengapa harus dikamuflase? Oleh karena pada saat peristiwa 16 Agustus 1945 rumah ini tidak menggunakan listrik dan lampu neon atau lampu pijar. Diharapkan pengunjung yang memasuki rumah ini akan merasakan suasana perjuangan pada 1945.

Koleksi yang ada di ruang utama dan kamar juga akan ditata. Foto-foto yang sekarang ada akan diganti atau direproduksi agar menjadi lebih baik. Untuk foto asli masih tetap bisa dipajang dengan mempertimbangkan keamanannya. Benda-benda lain yang bukan koleksi seperti cindramata dari pengunjung akan disimpan di tempat lain bersamaan dengan buku tamu. Oleh karena tidak berhubungan dengan sejarah rumah ini. Bahkan terkesan “mengotori” pemandangan di dalam ruang pamer (visual polution).

Rekomendasi untuk revitalisasi berikutnya adalah penataan halaman dan akses jalan. Jalan yang berada di depan rumah bersejarah Rengasdengklok saat ini terlalu dekat dengan halaman rumah yang juga sempit. Kendaraan kecilpun sulit untuk mencari tempat parkir. Oleh karena itu perlu adanya perluasan lahan dan pelebaran jalan. Perluasan lahan direkomendasikan ke arah selatan. Di bagian selatan ini masih ada lahan kosong yang hanya ditumbuhi semak belukar. Sementara jalan harus digeser ke arah selatan dengan lebar jalan yang memadai.

Akses Rengasdengklok
Akses jalan yang terlalu sempit dan terlalu dekat ke halaman rumah tidak menunjukan bahwa rumah Rengasdengklok adalah rumah bersejarah yang sangat penting.

Lahan kosong itu nanti akan ditata menjadi lahan parkri, toko cindramata, kantin, dan bangunan terbuka untuk berisitirahat pengunjung. Keberadaan bangunan-bangunan itu juga untuk memenej pengunjung agar tidak terlalu terkonsentrasi pada rumah ini, sehingga kelestariannya dapat terjaga. (Ivan Efendi)