Munculnya kerajaan di Jawa Tengah dapat diketahui dari prasasti Canggal yang diperkirakan berasal dari 732 masehi. Dalam prasasti itu terdapat infomasi tentang pendirian lingga di Bukit Kunjarakunja di Pulau Jawa yang kaya dengan padi dan tambang emas. Pulau Jawa (Jawadwipa) pada umumnya diperintah oleh Sanna. Sanna diganti oleh kemenakannya yaitu Sanjaya, yang merupakan anak dari Sannaha saudara wanita Sanna. Dalam prasati itu disebutan bahwa Sanjaya adalah seorang raja yang kuat dan pemberani dan senantiasa dapat mengalahkan musuh-musuhnya, sehingga memberikan kemakmuran bagi penduduk. Dalam cerita Parahyangan juga disebutkan bahwa raja Sanjaya telah menaklukkan daerah-daerah lain seperti Kamboja, Malayu, Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali.[1] Sejauhmana kebenaran informasi yang disebutkan dalam cerita Parahyangan masih belum jelas. Secara inplist informasi yang dimuat dalam prasasti-prasasti Canggal dapat dikatakan hampir sama dengan informasi yang dimuat dalam prasasti-prasasti Taruna maupun Sriwijaya yakni raja yang menerbtikan prasasti itu dikatakan sebagai pahlawan yang menang perang.
[1] (Coedes, 1968:87-89; Bambang Sumadio, 1977:78-79; Hall, 1985:119)
(Sumber: Sejarah Nasional Indonesia, Jilid II)
