Pidato Sukarno di Yogyakarta tentang Trikora

0
6421

Kaleidoskop Presiden Republik Indonesia-Museum Kepresidenan “Balai Kirti”

Pada 1960 terjadi perimbangan kekuatan politik di Indonesia yang penting, yaitu Presiden, tentara dan PKI. Ini bukan tanpa rencana yang matang. Berbagai persoalan nasional perlu didukung kekuatan politik yang kuat dan bersatu. Di antara persoalan penting adalah mengenai Irian Barat. Setelah perundingan Indonesia-Belanda yang berlarut-larut sejak 1950, pada 19 Desember 1961 Presiden Soekarno berpidato di Yogyakarta untuk menyelenggarakan Tri Komando Rakyat (TRIKORA) yang terdiri atas, pertama menggagalkan pembentukan Negara Papua buatan Belanda Kolonial. Kedua kibarkan Sang Saka Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia. Ketiga, bersiaplah untuk Mobilisasi Umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan Tanah Air dan Bangsa. Persoalan ini tuntas pada 1962 dengan campur tangan PBB yang membentuk UNTEA (United Nations Temporary Executive Authority) yang pada 1 Mei 1962 Irian Barat resmi dikembalikan kepada NKRI, dan melalui PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat) pada 1969 selesailah sudah Irian Barat resmi masuk wilayah Republik Indonesia.

Tim Storyline Museum Kepresidenan “Balai Kirti” Bogor