Perahu di Gua Kacamata dan Liang Susu

0
2812
Gambar perahu layar di Liang Besar (Dok. Balai Arkeologi Kalimantan Selatan). Westerdahl memberikan contoh lukisan gua (rock art) yang menggambarkan bentuk yang bisa ditafsirkan sebagai gambar perahu. Meskipun terletak di pedalaman yang jauh dari laut, keberadaan elemen “maritim” yang tampak pada lukisan gua menandakan bahwa pembuat lukisan gua tersebut menjadikan pengetahuan tentang laut sebagai bagian dunia kognitif mereka
Gambar perahu layar di Liang Besar (Dok. Balai Arkeologi Kalimantan Selatan). Westerdahl memberikan contoh lukisan gua (rock art) yang menggambarkan bentuk yang bisa ditafsirkan sebagai gambar perahu. Meskipun terletak di pedalaman yang jauh dari laut, keberadaan elemen “maritim” yang tampak pada lukisan gua menandakan bahwa pembuat lukisan gua tersebut menjadikan pengetahuan tentang laut sebagai bagian dunia kognitif mereka

Indikasi kegiatan maritim pada masa prasejarah

Penelitian prasejarah yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Kalimantan Selatan pada kawasan karst di Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, menemukan adanya indikasi kegiatan maritim pada masa prasejarah. Indikasi itu muncul dari penemuan gambar-gambar perahu dengan warna hitam pada dinding-dinding gua pada situs Liang Kacamata dan Liang Susu. Kedua situs gua ini berada pada satu kawasan karst yang sama, hanya berbeda bukit karst dengan jarak lurus sekitar 1 km. Gambar perahu di situs Liang Kacamata dilukiskan pada dinding gua sebelah kiri saat kita memasuki situs. Kondisi gambar-gambar perahu di sini sangat memprihatinkan, karena sudah bercampur dengan coretan vandalisme lainnya.

Ada 3 gambar perahu dengan warna hitam pada dinding Liang Kacamata, yang menariknya digambarkan salah satunya dengan tokoh manusia di atasnya. Penggambaran tokoh manusia ini sangat menarik, karena digambarkan dengan posisi berdiri dengan sebilah senjata digambarkan pada bagian pinggangnya. Bentuk senjata yang digambarkan menyerupai bentuk hulu keris atau pedang, karena digambarkan dengan pelindung genggaman tangan.

Kemungkinan besar dibuat oleh masyarakat penghuni gua

Hasil pengamatan yang lebih cermat, menunjukkan bahwa gambar-gambar perahu itu kemungkinan besar dibuat oleh masyarakat penghuni gua yang sudah mengenal metalurgi (logam). Senjata yang ada pada pinggang seorang tokoh yang digambarkan di atas perahu menjadi penanda kronologi relatif tersebut. Masa logam merupakan masa yang lebih maju jika dilihat dari tingkat kemampuan dan teknologi yang dikuasai manusia. Kemungkinan besar, pembuatan perahu pada masa itu sudah menggunakan alat-alat dari bahan logam seperti yang tergambarkan pada dinding gua di situs Liang Kacamata.

Sementara bentuk perahu yang digambarkan pada situs Liang Kacamata semuanya terlihat masih sederhana. Bentuk gambar itu dapat disimpulkan sebagai penggambaran bentuk perahu yang digerakkan dengan dayung (tenaga manusia). Tidak ada gambar perahu yang dilengkapi dengan layar pada situs ini. Bentuk gambar perahu dengan layar ada pada situs Liang Susu. Penggambaran perahu pada Liang Susu sangat jelas menggunakan layar sebagai sarana untuk menangkap angin yang akan menggerakkan perahu tersebut. Perahu layar di Liang Susu digambarkan dengan lebih maju, meskipun bentuk dan posisi layar ada beberapa yang tidak tepat letaknya. Kemungkinan besar, gambar perahu layar pada Liang Susu ini dibuat pada masa yang lebih muda jika dibandingkan dengan pembuatan gambar perahu di Liang Kacamata.

Lengkapnya baca di sini

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditpcbm/rock-art-perahu-data-baru-kajian-maritim-awal-di-kalimantan-selatan/