Pengetahuan Manusia Prasejarah tentang Warna Sudah Sedemikian Maju

0
3177

talkshow gambar cadas-bintaroDirektorat Pelestarian Cagara Budaya dan Permuseuman (Dit. PCBM), menggelar Talkshow mengenai gambar cadas di Bintaro Jaya Xchange Mall pada 14 September 2015. Dalam acara ini tiga ahli dalam bidang gambar cadas menjadi narasumber. Mereka adalah Dr. R. Cecep Eka Permana, S.S., M.Si., dari Universitas Indonesia, Dr. Pindi Setiawan dari Institut Teknologi Bandung, dan Andi Muhammad Said, M.Hum., Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Makassar.

Andi M. Said mengatakan bahwa istilah gambar cadas memang baru, sebelumnya para ahli, terutama para arkeolog dan antropolog lebih dekat dengan istilah rock art. Kemudian dilanjutkan oleh Pindi yang menerangkan bahwa pengetahuan manusia prasejarah tentang warna sudah sedemikian maju. Mereka mengenal beberapa warna untuk gambar cadas, seperti hematite (merah), geothite (coklat), limonite/limonit (kuning) dan putih (dibuat dari cangkang kerang). Bahan-bahan itu kemungkinan dicampur dengan lemak banteng sebelum disemburkan ke dinding cadas.

Cecep menjelaskan bahwa gambar yang umum adalah cap tangan, baik di Asia, Afrika dan Eropa. Meskipun di Goa Harimau tidak ditemukan gambar cap tangan. Di situs ini didominasi gambar garis atau geometrik. Yang khas di Indonesia, terutama di papua, adalah gambar kadal, dan gambar anoa di Sulawesi. Hal ini kemungkinan berkaitan dengan lingkungan mereka hidup. Di Eropa lebih dominan cap tangan perempuan, begitu juga di Sulawesi (Maros-Pangkep). Hal ini dianalogikan dengan upacara yang sampai saat ini berlangsung di Sulawesi, yang menempatkan rumah sebagai hadiah dari suami, maka mereka memberi tanda dengan cap tangannya.

Yang menarik, menurut Pindi, adalah gambar cadas di Sangkulirang. Gambar cadas yang berada di bawah (dekat sungai) adalah gambar cap tangan sama dengan yang di Maros-Pangket (dominan perempuan). Kemungkinan juga mempunyai makna yang sama, yaitu “rumah” milik perempuan sebagai hadiah dari laki-laki. Sementera di cadas yang lebih tinggi (tengah) terdapat cap tangan laki-laki dan perempuan. Uniknya cap tangan perempuan lepas, sedangkan cap tangan laki-laki selalu beserta gambar lain, umumnya gambar binatang. Cap tangan yang berada di cadas paling tinggi, yang biasanya berupa goa besar, cap tangan laki-laki dan perempuan bergabung. Hal ini tentu mempunyaki makna tersendiri.

Andi M. Said mengatakan bahwa, gambar cadas di Eropa dominan berada di bagian dalam. Di Indonesia, gambar cadas terdapat di luar dan di dalam goa. Gambar cadas itu dibuat sebagai ekspresi dari kehidupan sehari-hari, dan harapan-harapan yang ingin di raih pada masa datang. (Ivan Efendi)