Penataran P-4 Kali Pertama Diselenggarakan Bertepatan dengan Kesaktian Pancasila

0
6460

Kaleidoskop Presiden Republik Indonesia-Museum Kepresidenan “Balai Kirti”

Pemerintahan di bawah Presiden Soeharto amat serius melakukan pembangunan fisik dalam PELITA I dan II. Maka PELITA III (1979–1984) dirasakan perlu untuk juga memperhatikan pembangunan mental spiritual. Dalam rangka pelaksanaan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, pada 1 Oktober 1978, di Istana Bogor, Presiden Soeharto membuka penataran bagi seratus calon penatar yang terdiri atas 40 pejabat eselon I dan 60 pejabat eselon II dari Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, Bank Pemerintah, dan Perusahaan Negara.

Penataran yang dimulai bertepatan dengan hari peringatan Kesaktian Pancasila tersebut berlangsung selama dua minggu. Materi yang disampaikan dalam penataran tersebut adalah Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P-4), Undang Undang Dasar 1945, dan Garis-garis Besar Haluan Negara. Penataran tersebut diharapkan menghasilkan tenaga-tenaga penatar tingkat nasional, dan sekaligus merupakan awal penataran bagi seluruh pegawai negeri yang berjumlah lebih kurang 2,6 juta orang.

Penataran tingkat nasional dimulai pada 28 Oktober 1978 dan diselenggarakan dalam beberapa tahap sampai akhir Februari 1979. Selanjutnya penataran tingkat pusat dimulai pada Januari sampai dengan April 1979. Penataran tingkat Kabupaten/Kotamadya dari Maret sampai Juni 1979 dan penataran tingkat Kecamatan dari Mei sampai dengan Agustus 1979. Kegiatan-kegiatan berikutnya yang berkaitan dengan penataran P-4 di antaranya adalah: Penataran para Pemuka Agama Seluruh Indonesia. Penataran Pemuda dan kemudian Sejak itu, kegiatan penataran mulai berlangsung bagi seluruh warga negara Indonesia baik di Indonesia maupun di luar negeri. Penyelenggaraan penataran tersebut secara fungsional selanjutnya dilaksanakan oleh Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP-7).

Tim Storyline Museum Kepresidenan “Balai Kirti” Bogor