Pasca KMB Berbuntut Panjang

0
1250

Kaleidoskop Presiden Republik Indonesia-Museum Kepresidenan “Balai Kirti”

Persoalan Irian Barat tidak bisa dilepaskan dengan pergolakan politik dalam negeri. Penyelesaian pasca KMB berbuntut panjang dengan upaya kembalinya Irian Barat kepangkuan RI yang tertunda-tunda. Apalagi resolusi Dewan Keamanan PBB tidak berhasil mendesak RI-Belanda untuk terus berunding. Presiden Soekarno mengancam akan mengambil langkah-langkah yang akan menggoncangkan dunia. Sebagai akibatnya pada 3 Desember 1957 terjadi gerakan masa yang dimotori serikat buruh (PNI dan PKI) untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan milik Belanda. Pada 13 Desember 1957, Nasution selaku KSAD mengambil alih kendali kekuasaan, dan memerintahkan pihak tentara untuk mengelola perusahaan-perusahaan tersebut.

Pada 15 Februari 1958 pecahlah pemberontakan PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia) di Sumatera, dan PERMESTA (Perdjuangan Semesta atau Perdjuangan Rakjat Semesta dibentuk 2 Maret 1957) yang segera mendukung PRRI itu pada 17 Februari 1958. Soekarno saat itu berada di luar negeri, keadaan dalam negeri goncang dan diputuskan untuk menumpas para pemberontak itu.

Tim Storyline Museum Kepresidenan “Balai Kirti” Bogor