Nekara, Prasasti Gandasuli Hingga Relief yang Bercerita Tentang Musik

0
8589
Nekara dari Jawa Tengah. Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng
Nekara dari Jawa Tengah. Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng

Diyakini memiliki kekuatan magis

Kegiatan yang menggunakan musik atau bunyi-bunyian yang memiliki keteraturan tertentu (ritme) sudah mulai digunakan oleh manusia sejak masa prasejarah. Kala itu manusia percaya kepada roh-roh nenek moyang atau animismen dan banyak dilakukan upacara ritual. Bunyi-bunyian yang dihasilkan dari anggota badan atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Instrumen atau alat musik yang digunakan umumnya berasal dari alam sekitarnya.

Pada perkembangan masa prasejarah di Nusantara, yaitu pada masa perunggu, banyak mendapat pengaruh kebudayaan Dong Son sekitar tahun 1000 SM hingga 1 SM. Saat itu manusia sudah dapat mengolah logam menjadi peralatan, antara lain nekara dan moko.

Nekara merupakan alat musik yang dikaitkan dengan ritual, misalnya dalam upacara pemanggil hujan, perayaan atau upacara panen, upacara pernikahan, dan upacara pemakaman, juga digunakan sebagai sarana bunyi-bunyian untuk memberi perintah kepada pasukan perang.

Berkembang setelah masuk pengaruh Hindu-Buddha

Prasasti Gandasuli. Sumber: hurahura.wordpress.com

Setelah masuknya pengaruh Hindu-Buddha berkembanglah alat musik yang lebih beragam. Bukti keberadaan alat musik tertulis di dalam Prasasti Gandasuli (769 Saka) yang menyebutkan adanya alat musik bernama ‘curing’ sebagai perlengkapan upacara. Di dalam prasasti Poh pada 905 M juga disebutkan alat musik gamelan berupa padahi, rêgang, tuwung.

Selain pada prasasti, bukti keberadaan alat musik juga ada di dalam relief candi. Pada relief Candi Prambanan dan Borobudur banyak dipahatkan relief yang menggambarkan aktivitas bermusik.

Saat pengaruh Islam masuk, musik diperkenalkan olah para pedagang Arab. Alat musik yang mereka gunakan berupa gambus dan rebana. Dari proses itulah kemudian muncul orkes- orkes gambus di Indonesia. Begitu juga dengan masuknya bangsa Barat ke Indonesia yang membawa pengaruh besar dalam perkembangan musik Indonesia. Para pendatang ini juga memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka. Seperti biola, cello (selo), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun membawa sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu.