Monolit

0
3571

Batu berukuran besar yang dibentuk atau digunakan manusia untuk kepentingan tertentu. Lumpang batu, batu tegak, peti kubur, atau arca yang terbuat dari batu tunggal dapat termasuk monolit. (Lihat: Batu Tegak dan Megalit)

Batu bergores
Batu bergores di Desa Wana, Kecamatan Perwakilan Melinting, Kabupaten Lampung Timur.

Contoh monolit adalah tinggalan batu bergores di Lampung

Situs Bojong

Situs ini terletak di Desa Wana, Kecamatan Perwakilan Melinting, Kabupaten Lampung Timur.Situs diteliti pertama kali oleh tim Balai Arkeologi Bandung. Saat itu wilayah Wana termasuk Kabupaten Lampung Tengah (Falah, 1994: 25). Lahan situs ini merupakan lahan kebun lada yang dikelilingi oleh sungai kecil dan sawah rawa-rawa. Tinggalan yang diperoleh berupa batu berurut (stone avenue), batu bergores, dan dolmen. Batu berurut berjumlah 45 batu dengan jarak berkisar antara 2-6 meter dari satu batu ke batu lainnya. Di bagian pertengahan batu berurut terdapat beberapa batu bergores. Batu bergores di situs ini merupakan batu monolit. Di sekitar batu-batu bergores tersebut, terdapat susunan batu-batu yang diperkirakan susunan batu temu gelang (stone enclosure).Torehan dalam batu bergores merupakan alur-alur bekas asahan yang terdapat pada bagian permukaan. Banyaknya alur bekas asahan di setiap batu bergores beragam, dari satu torehan sampai lebih. Bentuk gorsan merupakan garis-garis lurus yang tidak beraturan.
Batu bergores yang diperoleh kawasan Lampung, secara kuntitatif sangat sedikit dibanding jenis temuan megalitik lainnya. Fungsi dan peranan batu bergores di kawasan Lampung sangat berkait dengan pemujaan. Hal ini diperlihatkan dengan asosiasi temuan lainnya, yaitu menhir, dolmen, batu datar, dan batu berurut. Keinginan dan pengharapan dari pendukung budaya megalitik untuk mendapatkan kekuatan dari arwah leluhur memperlakukan batu bergores sebagai salah satu pelengkap dalam sarana pemujaan selain jenis megalitik lain. Bentuk visualisasi dari interaksi yang dilakukan dengan arwah leluhur dituangkan dalam bentuk goresan. (http://arkeologilampung.blogspot.com)