Dibuat dari bahan-bahan sederhana
Berdasarkan foto lama yang diambil sekitar 1910–1915, terlihat bahwa bangunan Mesjid Kesultanan Tidore terbuat dari campuran kapur pada dindingnya dan alang-alang pada atap. Masjid yang berusia tiga abad ini telah mengalami beberapa kali perbaikan, dan sepertinya juga perluasan. Hal ini dapat kita lihat jika dibandingkan dengan foto lama. Perbaikan kali terakhir dilakukan pada 2006 oleh Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, Sigi Lamo.
Sampai saat ini material dinding masih dipertahankan. Perbaikan dan penambahan material dilakukan dengan menggunakan material berupa campuran semen di beberapa bagian. Atap bangunan yang sebelumnya menggunakan alang-alang telah digantikan dengan material seng. Ditambah dengan list plank bermotif di sekeliling atapnya.
Dibangun pada 1700 Masehi
Mesjid Kesultanan atau Sigi Lamo terletak di utara timur laut Kedaton Tidore, Maluku Utara. Tepatnya terletak pada titik koordinat UTM X: 0326953, Y: 0072057. Mesjid ini dibangun pada 1700 M dengan bentuk masjid hampir sama dengan masjid-masjid lama di Jawa.
Denah dasar masjid tua ini berbentuk persegi dan terpusat. Menggunakan desain atap tumpang bersusun tiga. Terdapat serambi tambahan di bagian depan bangunan, serta halaman berdinding. Pintu masjid yang menghadap ke halaman atau gerbang mesjid memiliki ruang di bagian atasnya. Ruang ini digunakan sebagai tempat melakukan adzan. (Amperawan Marpaung)
Baca juga: Konsep pelestarian kawasan Kuta Tua Tidore
