Layang layang di Gua Sugi Patani

0
4859
Gambar layang-layang di gua Sugi Patani.
Gambar layang-layang di gua Sugi Patani.

Setelah selesai melakukan pendokumentasian di Gua Metanduno dan Gua Kabori, tim beranjak ke Gua Sugi Patani dan Gua Pominsa.

Gua Sugi Patani tempatnya Layang-layang

Sejarah tradisi permainan layang-layang di Indonesia dapat ditelusuri melalui gambar cadas prasejarah. Di Gua Sugi Patani terdapat gambar yang sangat istimewa, yaitu gambar orang yang memainkan layang-layang.

Gambar inilah yang berhasil mendatangkan wisatawan domestik maupun mancanegara setiap tahunnya. Para pelayang atau pecinta layang layang dari seluruh Indonesia dan dari luar negeri setiap tahun mengadakan Festival Layang-Layang di Muna. Di dalam rangkaian acara tersebut, terdapat kegiatan kunjungan ke situs gambar layang-layang. Gua ini mudah untuk dikunjungi namun cukup menantang. Perjalanan dapat ditempuh dengan kendaraan roda 4, dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 700m. Namun dari kaki bukit cadas untuk menuju gua yang terdapat di puncaknya harus memanjat dan menggunakan tangga kayu yang dibuat oleh para juru pelihara situs.

Tradisi permainan layang-layang tradisional pun masih berlangsung hingga saat ini. Setelah panen, bisanya masyarakat Muna membuat layang layang dari daun kolope dan benangnya yang terbuat dari serat nanas. Layang-layang ini akan diterbangkan selama satu minggu. Setelah seminggu, layang-layang akan dilepas ke udara dengan dibekali Lapa-Lapa (makanan sejenis ketupat).

Layang-Layang Tradisional Muna

Gua Pominsa

Gua terakhir yang dikunjungi oleh tim adalah Gua Pominsa. Gua ini terletak 1,7 km dari perhentian mobil. Jalan menuju gua ini melewati ladang jagung sampai ke dekat Gua Sugi Patani dan diteruskan melewati hutan. Gua Pominsa merupakan gua yang paling nyaman untuk ditinggali karena lantainya yang cenderung datar, dan terdapat bagian yang menyerupai teras yang menghadap ke arah matahari terbit. Gambar pada gua ini memiliki keunikan karena ditemukannya banyak gambar cap tangan. Hal ini dianggap dapat mematahkan hipotesis awal bahwa di Muna tidak terdapat gambar cap tangan. Tentu saja dengan adanya gambar cap tangan ini dapat mengubah pertanggalan situs ini. Akan tetapi untuk pertanggalan absolut perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. (Archangela Y. Aprianingrum)

Gambar Cap Tangan di Gua Pominsa
Perjalanan Tim

Baca juga: Ratusan situs gambar cadas di Sulawesi Selatan