Jambore Pramuka se Dunia ke-23 di Kirara-hama, Yamaguchi, Jepang, pada 28 Juli hingga 8 Agustus 2015 merupakan Jambore Dunia yang diselenggarakan 4 tahun sekali dengan. Jambore Dunia ini dilakukan dengan tempat yang berganti. Jambora Dunia sebelumnya, yaitu ke-22 pada 2011 di selenggarakan di Rinkaby, Kristianstad, Swedia. Sementara Jambore Dunia yang akan datang, yaitu ke-24 pada 2019 akan diselenggarakan di Amerika Serikat.
Kontingen Gerakan Pramuka dari Indonesia beranggotakan 456 Penggalang dan Penegak, putera dan puteri, usia 14-17 tahun, dari 30 provinsi, dan Gudep KBRI di Tokyo. Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai salah satu pembina Saka Widya Budaya Bhakti berpartisipasi dalam Jambore Internasional tersebut. Ada tiga yang dilakukan dalam Jambore Pramuka Sedunia ini, yaitu:
Indonesian Days yang berlangsung selama satu hari berisi pertunjukan tari, di antara Tari Saman, Dayak, Jaipong, dan Permainan Angklung. Konributor dalam acara Indonesian Days ini adalah Direktorat Kesenian dan Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya.
Kegiatan kedua adalah Karnaval yang berisi atraksi Sisingaan dan Kuda Lumping, serta peragaan pakaian tradisional Indonesia. Kontributor acara ini adalah Direktorat Kesenian yang berlangsung selama satu hari.
Kegiatan ketiga adalah Pameran dengan materi Warisan Dunia. Dalam pameran ini pengunjung dapat memainkan gasing dan membatik. Kontributor acara ini adalah Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Diplomasi dan Warisan Budaya, Direktorat Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Direktorat Sejarah.
Peserta (visitor) dari Direktorat Jenderal Kebudayaan berangkat pada 27 Juli 2015 ke Jambore Pramuka se Dunia ke-23 di Kirara-hama, Yamaguchi, Jepang, dan kembali ke tanah air pada 31 Juli 2015. Peserta dari Direktorat Jenderal Kebudayaan berjumlah 15 orang, di antaranya adalah Sekretaris Ditjen Kebudayaan, Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseum, Direktur Kesenian, Direktur Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Plt. Direktur Sejarah, dan Plt. Direktur Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya. (Judi Wahjudin)