International Training on Tourism and Antiquities for Palestine

0
1189

International Training on Tourism and Antiquities for Palestine-1Palestina baru diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai negara berdaulat pada 2012 dengan suara lebih dari dua pertiga dari 193 negara anggota organisasi tebesar di dunia tersebut. Sebagai bangsa yang kemerdekaannya belum diakui oleh semua negara di dunia, Palestina perlu mendapatkan perhatian khusus dari negara-negara yang memiliki solidaritas, termasuk Indonesia.

International Training on Tourism and Antiquities for Palestine-2Pada 6-11 April 2015, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyelenggarakan workshop berjudul “International Training on Tourism and Antiquities for Palestinian Economic Development. Tujuan penyelenggaraan workshop ini adalah untuk memberikan pelatihan bagi para pemangku kepentingan yang bergerak dalam bidang pariwisata dan pelestarian Cagar Budaya di negara tersebut.

International Training on Tourism and Antiquities for Palestine-4 Workshop diikuti oleh 16 peserta yang berasal dari pegawai Pemerintah dan Swasta yang menangani bidang pariwisata dan pelestarian Cagar Budaya di negara Palestina. Rombongan peserta workshop  dipimpin oleh Dr. Ahmed Rjoob, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Kerjasama Selatan Utara, Ministry of Tourism and Antiquities. Workshop ini dilaksanakan di kantor Kementerian Luar Negeri, Museum Nasional, dan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

International Training on Tourism and Antiquities for Palestine-3Direktorat Jenderal Kebudayaan, melalui Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman diberikan kesempatan yang sangat mulia untuk membagikan ilmu dan pengalamannya dalam melestarikan Cagar Budaya dan Museum. Direktur Jenderal Kebudayaan yang diwakili oleh Khanifudin Malik, M.A, memberikan materi tentang keanekaragaman kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai salah satu kekayaan yang potensial sebagai salah satu sumber daya pembangunan bangsa Indonesia dengan materi berjudul ‘the Diversity of Indonesian Culture’. Sedangkan Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Dr. Harry Widianto, memberikan materi tentang kebijakan pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman di Indonesia dan implementasi pelestariannya dengan judul materi ‘The Preservation of Cultural Heritage in Indonesia’. Selain dua materi pokok tersebut, para peserta juga diberikan ilmu pelestarian sekaligus praktik langsung mengonservasi koleksi museum. Praktik ini dilakukan di Museum Nasional dan dipandu oleh Ibu Yulita Singgam, M.Si, kepala seksi konservasi Museum Nasional.

International Training on Tourism and Antiquities for Palestine-5Para peserta sangat berterimakasih kepada Pemerintah Indonesia yang telah menyelenggarakan workshop ini. Mereka sangat terharu atas kepedulian Indonesia terhadap Palestina dan menganggap Indonesia sebagai salah satu pahlawan bagi Palestina dalam mendukung pembangunan Negara Palestina. (Khanifudin Malik)