Selaras dengan Cagar Budaya
“Bagaimana hidup selaras dengan Cagar Budaya tetapi tidak berbenturan? Salah satunya adalah dengan mengubah pemikiran bahwa hidup yang maju bukan berarti selalu melakukan pembangunan”, kata Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ujung tombaknya adalah organisasi profesi. Mereka memiliki kompetensi dan pengalaman agar masyarakat dapat memilih jalan terbaik. Organisasi profesi diharapkan menjadi bagian dari masyarakat. Agar masyarakat dapat memilih jalan yang terbaik. Masyarakat menjadi bagian penting dalam pengembangan kesadaran.
Tidak hanya fokus terhadap pertumbuhan dan pelestarian Cagar Budaya
Hilmar melanjutkan bahwa dalam membangun kota tidak hanya fokus terhadap pertumbuhan dan pelestarian Cagar Budaya. Akan tetapi harus ada kebijakan, harus memiliki SDM dan dana agar dapat dipikirkan suatu rencana konkret. Terutama dari organisasi profesi terhadap kota-kota yang sedang mengalami masalah.
Jadi jangan ada anggapan bahwa pengelolaan cagar budaya sebagai hambatan. Terlebih jika menyangkut tata ruang, yang memang memiliki permasalahan yang cukup komplek.
Dikutip dari dikusi sehari pada 26 April 2016 di Museum Nasional. Dengan tema “Peran Organisasi Profesi dalam Pelestarian Kawasan Cagar Budaya Perkotaan. Diselenggarakan”.