Digitalisasi merupakan pembuatan dokumen secara digital, baik dengan alat pemindah atau scanner, maupun dengan pengambilan foto digital. Tujuannya adalah untuk menyimpan gambar yang ada dalam media dan mencegah terjadi sesuatu hal pada benda asli, misalnya: pecah, image emusion rusak, proses pelapukan, atau akibat dari bencana seperti kebakaran atau banjir. Dengan demikian kita masih memiliki dokumen tesebut dalam bentuk digital.
Seluruh dokumen kepurbakalaan akan dilakukan digitalisasi, mengingat kondisi fisik yang semakin memprihatinkan. Oleh karena faktor bahan, lingkungan, dan umur.
Digitalisasi yang pernah dilakukan adalah digitalisasi negatif kaca
Digitalisasi negatif kaca merupakan salah satu upaya pencegahan kerusakan data yang terkandung di dalam material fotografi. Selain itu database hasil digitalisai akan memudahkan pekerjaan yang berkaitan dengan data foto tanpa harus menggunakan negatif kaca asli secara langsung.
Proses digitalisasi negatif kaca dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Pemindaian dengan menggunakan scanner
Scanner yang digunakan dalam proses ini adalah flat bed scanner yang berukuran A4, sehingga hanya dapat digunakan untuk memindai negatif kaca yang berukuran lebih kecil dari ukuran A4. Foto hasil pemindaian disimpan dalam bentuk tipe fil TIFF, sehingga ukuran per file + 30 MB.
b. Reproduksi dengan menggunakan kamera digital
Penggunaan kamera digital dalam digitalisasi harus mempertimbangkan faktor distorsi dan pencahayaan yang berlebihan, karena itu diperlukan light box dan tripod. Lampu di dalam light box harus dirancang agar cahaya merata pada setiap permukaan. Intensitas cahaya yang digunakan adalah 120 watt. Selanjutnya, foto hasil digitaliasi perlu disesuaikan kembali dengan warna aslinya dengan menggunakan skala warna.
Koleksi negatif kaca merupakan benda yang rentan terhadap kerusakan/pelapukan. Untuk mencegah terjadina kerusakan/pelapukan, terutama paa bagian emulsi, maka pada saat proses digitalisasi, bagian yang terdapat lapisan emulsi ditempatkan dengan menghadap ke atas.
Sumber:
Prof. Dr. Mundardjito (ed.). 2009. Koleksi Negatif Kaca, Glass Negatives Collection, Jakarta: Direktorat Peninggalan Purbakala, Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala, Departemen Kebudayaan dan Pariwisasta.