24 Cagar Budaya berperingkat nasional
Tim Ahli Cagar Budaya Nasional (TACBN) terus memberikan rekomendasi Cagar Budaya berperingkat Nasional bagi tinggalan Bangsa Indonesia. Pada 2016 hingga awal 2017 terdapat 24 Cagar Budaya yang sudah ditetapkan sebagai peringkat Nasional oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Kepala Sub Direktorat Registrasi Nasional Desse Yussubrasta mengatakan terdapat 33 naskah yang sudah diajukan ke menteri pada 2016. Namun yang sudah memiliki Surat Keputusan Menteri terdapat 24 Cagar Budaya.
Didominasi penetapan situs
Ke-24 Cagar Budaya tersebut terdapat dari beberapa kategori, yaitu benda, situs, bangunan, struktur, dan kawasan. Dari kelima kategori tersebut penetapan Cagar Budaya masih didominasi oleh penetapan situs, yaitu sepuluh situs. Disusul dengan penetapan kategori bangunan, yaitu tujuh bangunan, lima penetapan Benda Cagar Budaya, satu struktur, dan satu kawasan.
Cagar Budaya yang telah ditetapkan pada 2016 di antaranya Candi Badut, Candi Jago, Prasasti Muara Cianten, Prasasti Jambu, Prasasti Cidanghiang, Prasasti Pasir Awi, Gambar Rancangan Asli Lambang Negara Indonesia, Benteng Marlborough, Candi Jabung, Candi Kidal, Candi Singosari, Istana Bima “Asi Mbojo”, Masjid Agung Kauman Solo, Makam Tuanku Imam Bonjol, Makam Raja-Raja Tallo, Makam Kyai Mojo, Istana Bung Hatta, Masjid Raya Al-Ma’shun, Stasiun Radio AURI PC 2 Playen.
Pada awal 2017, Cagar Budaya yang sudah ditetapkan adalah Gedung Sate, Gua Sunyaragi, Stadion Sriwedari, Museum Kereta Api Ambarawa, dan Percandian Dieng. Selain itu, terdapat beberapa Cagar Budaya yang masih dalam proses penandatanganan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu Kantor Pos Besar Bandung, Museum Geologi, Hotel Savoy Homann, Gedung Dwi Warna, Observatorium Bosscha, Benteng Van Der Wijck, Kawasan Bawomataluo, dan Kawasan Sijunjung. (Rucitra Deasy Fadila)
