Curtain Wall (Ing) adalah dinding benteng yang berada di antara dua bastion atau menara.
Benteng Belgica
Contoh di Indonesia salah satunya adalah Benteng Belgica yang berada di Pulau Neira, di Kepulauan Banda Neira. Tepatnya di Jl. Belgica, Kota Neira, Desa Nusantara, Kecamatan Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
Benteng seluas lebih dari 5.000 meter persegi ini memiliki dua “battery” bertumpuk. Bagian atas mempunyai 5 menara, yang pada 1824 sempat dijadikan penjara. Gerbang utamanya tinggi, berliku-liku, dan pada dinding benteng yang menghadap ke laut terdapat satu pintu darurat dari besi (valdeur). Pada bagian dalam dinding benteng yang tinggi dan tebal terdapat pelataran. Namun setelah terjadi gempa pada 1816 bagian ini tak tersisa lagi.
Benteng Belgica versi ke-3 (1672/1673) tingginya 16 kaki, dengan lebar 16-18 kaki. Setelah selesai, benteng ini menjadi satu bangunan pertahanan ganda, yang terdiri atas bangunan segi lima yang dilengkapi lima bastion berbentuk bulat dan lima bastion yang runcing.
Gerbang utama dibangun di fondasi pertama yang berbentuk segi lima. Di sepanjang dinding terdapat 23 ceruk bidik. Selalin itu, terdapat pula tangga, antara lain menuju ke sejumlah lorong di bawah tanah. Benteng ini dapat menampung 400 tentara yang menangani 58 persenjataan termasuk meriam. Satu tangga dari kayu menghubungkan lantai dasar dengan landasan pertama. Di samping bastion bawah dibangun satu rumah jaga. Selain itu, ada pula tempat lonceng. Lorong atas dan bawah serta dinding tebal terbuat dari batu yang dipapas tanpa diberi lapisan pasir.
Penyediaan air menjadi masalah cukup pelik, maka dibangunlah satu bak penampungan air untuk menampung air yang diambil dari sumur. Kendati banyak kekurangan, Benteng Belgica merupakan bangunan pertahanan bersegi lima yang patut dibanggakan ketika itu.
Pada awal abad ke-20. Sebagian besar benteng masih dalam keadaan seperti ketika versi ke-3 selesai dibangun. Melalui tangga kayu kita dapat memasuki gerbang, dan dapat mencapai landasan segi lima pertama tempat terdapat gerbang kedua menuju ke bagian dalam benteng.
Pada awalnya Benteng Belgica adalah benteng Portugis yang didirikan pada abad ke-16. Benteng tersebut direbut dan dibangun kembali oleh VOC pada 1611 atas perintah Gubernur Jendral Pieter Both. Benteng Belgica dibangun untuk menghadapi perlawanan masyarakat Banda yang menentang monopoli perdagangan pala VOC ketika itu. Pada 1662, benteng ini selesai dipugar dan siap untuk dihuni oleh 30 sampai 40 tentara penjaga. Benteng tersebut dirobohkan pada 1669, dan sekali lagi di lokasi tersebut dibangun benteng atas perintah Cornelis Speelman yang menugaskan seorang insinyur bernama Adriaan de Leeuw untuk merancang dan mengawasinya. Pada 1672, benteng ini selesai dibangun dan menjadi benteng yang hebat dan mengagumkan di antara benteng-benteng VOC lainnya. Sekali lagi pada 1795, benteng ini dipugar oleh Francois van Boeckholz. Sayangnya satu tahun kemudian benteng ini berhasil diserang dan direbut oleh tentara Ingris yang menguasai Banda hingga awal abad ke-19 (sumber: Pusat Dokumentasi Arsitektur).