Candi Tomo, Baci Ceremony, Air Terjun dan Tukang Tenun Tradisional

0
1950
Candi Tomo
Candi Tomo

Menelusuri peninggalan Raja Angkor di tengah hutan di Laos, di tepi Sungai Mekong yang berawa dan ditumbuhi ganggang dan lumut menjadi tantangan tersendiri. Candi Tomo atau Uo Moung ini diperkirakan telah dibangun pada masa pemerintahan Raja Khmer, Yasovarman (Raja Angkor) pada abad ke-9. Percandian yang sakral itu memiliki arah arah hadap ke Gunung Suci Phu Pasak dan Wat Phu.

Menuju Candi Tomo
Menuju Candi Tomo

Candi yang juga sering disebut Huei Tomo ini terdiri dari dua teras. Di antara puing-puing candi dan reruntuhan lainnya konon terdapat patung pra-Angkorian yang indah yang disebut Mukhalingga (lingga dengan kepala manusia).

Setelah kunjungan situs, malam harinya diadakan acara makam malam, yang didahului dengan upacara adat Baci Ceremony. Upacara adat ini bertujuan untuk mengikat tali persaudaraan, dengan mengikat seutas tali putih.PCBM-Baci Ceremony-Laos-1
Upacara ini sebenarnya dahulu adalah  upacara sakral. Terutama saat upacara perkawinan untuk menyatukan dua keluarga. Dalam upacara ini ada pendeta yang melakukan doa disertai mantara-mantra agar tali persaudaraan tetap utuh. Sebagai simbolik, setiap peserta mengikatkan seutas tali berwarna putih di pergelangan tangan kiri atau kanan. Tali ini dipasangkan oleh peserta Baci Ceremony ke pada peserta lain. Jadi tidak memasang tali sendidri. Tali ini tidak boleh dilepaskan selama tiga hari. Sebagai penghormatan kepada tuan rumah.PCBM-Baci Ceremony-Laos-2
Esok harinya peserta yang terdiri atas delegasi dari negara-negara ASEAN itu mengunjungi beberapa wisata alam yang terdapat di sekitar wilayah Champasak. Yang pertama dikunjungi adalah Fane Waterfall. Objek wisata alam ini terletak di dalam Kawasan Lindung Dong Hua Sao Nasional di Ban Lak 38 Village (Km 38) sepanjang Route 23 menuju Paksong. Sungai Champi dan Pak Koot mengalir dari dataran tinggi dan menciptakan Fane Waterfall, yang memiliki ketinggian 120 meter. Keindahan air terjun ini berasal dari dua cabang air yang membelah tebing curam.
Fane Waterfall
Fane Waterfall

Kemudian dilanjutkan berwisata ke Yueang Waterfall dan Pha Suam Waterfall. Yueang Waterfall merupakan air terjun ini terletak antara Pakse dan Paksong pada Km 40, dan Pha Suam Waterfall. Sementara Pha Suam Waterfall adalah air terjun ini terletak 33 kilometer utara dari Pakse di Bachieng District. Nama air terjun ini berasal dari bentuknya seperti ruang persegi panjang. “Suam” secara harfiah berarti “ruang” yang berada di Lao. Air terjun ini mempunyai ketinggian sekitar 6 meter dan airnya mengalir sepanjang tahun dari Sungai Houai Champi yang mengalir melintasi Bolaven Plateau dari utara di Provinsi Salavanh.

Pha Suam Waterfall
Pha Suam Waterfall

Selain berwisata alam, peserta juga mendapat kesempatan untuk mengunjungi kampung tradisional, yang dinamakan Kampung Etnik.  Kampung ini berada di lokasi di Pha Suam Waterfall, dam merupakan desa tradisional, yang mayoritas penduduknya mempunyai ketrampilan dalam menenun. (Yati-Dian)

Kampung Etnik di Pha Suam Waterfall
Kampung Etnik dekat Pha Suam Waterfall
Kampung Etnik dekat Pha Suam Waterfall-1
Peserta Workshop On The ASEAN Cultural Preservation Exchange Archaeological Site Visit Vat Phou Champasak berfiti bersana bersama penduduk Kampung Etnik yang berada di dekat Pha Suam Waterfall