Candi Gumpung

0
3618
Candi Gumpung, salah satu candi di Kawasan Muarajambi.
Candi Gumpung, salah satu candi di Kawasan Muarajambi.

Berdiri di permukaan tanah yang datar

Candi bertubuh pejal ini berdiri di permukaan tanah yang datar. Denahnya segi empat, berukuran 17,9 x 17,9 meter, dengan tinggi sekitar tiga meter. Candi takberuang yang menghadap ke timur ini bernama Gumpung. Letaknya berada di Desa Muaro Jambi, Kecamatan Muarosebo, Kabupaten  Mujaro Jambi, Provinsi Jambi. Sekitar 200 meter ke arah baratdaya Candi Tinggi.

Hanya ada satu tangga atau semacam “antarala” untuk menuju gerbang kecil di dinding timur candi. Tak ada tangga lain untuk  menuju bagian atas candi. Hanya ada satu pipi tangga dan ada satu makara. Beberapa ahli mengatakan bahwa candi ini pernah mengalami dua atau tiga kali tahap pembangunan. Hariani Santiko misalnya, mengatakan bahwa Candi Gumpung dibangun dua kali.

Struktur pertama Candi Gumpung pertama berbentuk lapik besar, pejal, dengan pintu tanpa tangga di sebelah timur. Di atas lapik besar tersebut tertata lima stupika (Stupa kecil) dalam bentuk maṇḍala Vajradhatu. Kelima Stupa tersebut adalah lambang dari Vairocana (tengah), Amodhhasiddha (utara), Aksobhya (timur), Ratṇasambhāwa (selatan).

Maṇḍala Vajradhatu itu dipilih karena sesuai dengan sifat candi dari agama Buddha Vajrayana. Pendapat tentang latar belakang keagamaan candi tersebut dikemukakan oleh Boechari pada 1985. Ia telah membaca peripih Candi Gumpung, berupa tulisan-tulisan di atas lempengan emas, yang dipendam di dasar candi. Struktur semacam ini mirip dengan struktur Lama Stupa di Cina.

Diketahui dari huruf pada lempengan emas

Berdasarkan bentuk huruf yang dijumpai pada lempengan emas peripih tersebut, dapat diketahui bahwa pembangunan candi kali pertama dilakukan pada abad ke-9–10 Masehi. Sementara itu, ada kemungkinan di bagian atas struktur kedua Candi Gumpung diberi tambahan teras. Penambahan ini membentuk ruang yang difungsikan untuk menempatkan arca Prajñāpāramithā. Arca ini memiliki ciri yang berasal dari abad ke-13.

Menurut pendapat Soekmono dan dari sisa-sisa kayu yang ditemukan, struktur kedua candi Gumpung berupa tambahan bangunan kecil di atas candi. Tangga ditambahkan di sisi sebelah timur dan juga di atas candi di depan bangunan kecil untuk menempatkan arca Mithā tersebut. Akan tetapi tentang bentuk kedua itu masih perlu penelitian lanjutan.

Di hadapan Candi Gumpung terdapat satu kaki bangunan maṇḍapa dengan tangga di sebelah timur dan barat. Tepat di bagian tengah kaki bangunan maṇḍapa itu terdapat sepasang umpak yang dahulunya mungkin tiang untuk menunjang atap maṇḍapa tersebut. Ukuran kaki bangunan maṇḍapa adalah 9,75 x 9.85 meter.

Candi Gumpung mempunyai pagar keliling berukuran 150 x 155 meter. Gerbangnya berada di sebelah timur. Di bagian dalamnya terdapat pagar kedua yang bentuknya unik karena ujung pagar tersebut besatu dengan pagar pertama di sebelah utara. Susunan bata pagar yang membujur utara-selatan dan melintang timur-barat berada di kwadran baratdaya. Ada dua gerbang, yaitu di pagar timur dan barat. Gerbang sebelah timur lebih besar dan diperkirakan sebagai gerbang utama.

Sumber:

Wiwin Djuwita Sudjana Ramelan (ed.), 2014, Candi  Indonesia Seri Sumatera, Kalimantan, Bali, Sumbawa, Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hlm. 126–128.