Candi di Desa Nagari Siguntur
Candi Bukik Awang Maombiak terletak di bagian atas bukit kecil di Jorong Siguntur yang tidak terlalu tinggi. Tepatnya di Desa Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Oleh penduduk di sekitar candi, bukit itu dinamakan Bukik Awang Maombiak. Bukik dalam bahasa Minang artinya “bukit”, awang artinya “rawa”, dan maombiak artinya “melesak” atau “bergoyang” (labil).
Sesuai dengan keadaan topografinya bukit itu memang tidak besar dan dikeliling dataran yang sebagian besar berupa persawahan. Mungkin dahulunya dataran itu berupa genangan atau rawa, sehingga situs tempat candi tersebut oleh masyarakat dinamakan Bukik Awang Maombiak. Bukit itu terletak tidak jauh di sebelah selatan Sungai Batanghari.
Penelitian
Candi Bukik Awang Maombiak belum selesai diteliti. Dari ekskavasi yang sudah dilakukan dapat diketahui candinya sudah sangat rusak. Strukturnya sudah teracak, sehingga sulit untuk mengetahui bentuknya. Namun dari keletakan sisa-sisa bata bagian bawah kaki candi, yang masih terletak pada kedudukannya, dapat diketahui denahnya berupa empat persegi. Dengan ukuran 16,60 x 14,35 m, dan orientasi utara-selatan.
Berdasarkan temuan makara terakota di sisi utara, diduga tangga, atau pintu candi terdapat di sisi utara. Menghadap ke arah Sungai Batanghari. Dari beberapa kotak ekskavasi telah ditemukan pula beberapa fragmen hiasan terakota, yang memerlihatkan motif hias floral berupa sulur-sulur daun dan bunga.
Sumber:
Hasan Djafar, 2014. “Candi Bukik Awang Maombiak” dalam Wiwin Djuwita Sudjana Ramelan (ed.), Candi Indonesia Seri Sumatera, Kalimantan, Bali, Sumbawa, Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hlm. 98–99.