Bangunan beratap tidak berdinding di lingkungan pura atau di tempat-tempat tertentu untuk keperluan upacara keagamaan di Bali.
- Bale Agung, bangunan panjang bertiang 24, dipergunakan untuk tempat bermusyawarah/sidang pengurus pura. Selain itu digunakan sebagai tempat sesaji waktu terselenggaranya upacara;
- Bale Gong, bangunan sebagai tempat menyimpan gong, juga tempat menabuh gamelan saat berlangsungnya upacara;
- Bale Kulkul, bangunan terbuka dengan lantai tinggi, untuk menempatkan “kulkul” (kentongan), letak bale ini di bagian jaba halaman depan sebuah pura;
- Bale Ongkara, bangunan bertiang satu, denah bujur sangkar, beratap ijuk. Letaknya di kiri Kori Agung Pura Penataran Agung;
- Bale Paebatan, sebuah bangunan di bagian jaba halaman pura, pada beberapa pura, bale ini ada di halaman tengah (jaba tengah), dipakai untuk mempersiapkan bahan bahan yang akan dipakai upacara;
- Bale Pawedaan, bangunan yang dipersiapkan untuk para sulinggih pada saat upacara berlangsung;
- Bale Penyimpenan, bangunan untuk menyimpan pratima, prasasti, lontar dan alat-alat milik pura;
- Bale Pewaregan, bangunan yang berfungsi sebagai dapur untuk memasak segala.