Audensi Survei dan Pemetaan CBBA dengan Bupati Natuna

0
1621

Audensi ILyas Sabli-PCBMPagi pukul 10, 22 Mei 2015 tim dari Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman dan Pusat Arkeologi Nasional tiba di kediaman Bupati Natuna, Drs. Ilyas Sabli, M.Si. Tim disambut oleh Bapak Sudirman, Kepala Bidang Pendidikan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Natuna.

Beliau mengajak kami menuju pendopo kecil yang di bawahnya terdapat kolam ikan. Sementara menunggu Bupati Natuna hadir, kami berbicara banyak dengan Bapak Sudirman, yang utamanya mengenai kegiatan survei dan pemetaan Cagar Budaya di Bawah Air.

Empat puluh lima menit berlalu, Bupatipun hadir dengan menggunakan pakaian putih. Ibu Aning dan Ibu Nanik mewakili kami untuk memperkenalkan diri, dan disambut dengan santun oleh Bupati.

Dalam kesempatan ini, Ibu Sri Patmiarsi yang sekarang menjabat Kepala Subdirektorat Eksplorasi dan Dokumentasi di Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman menjelaskan mengenai kegiatan tim tentang survei dan pemetaan Cagar Budaya Bawah Air di wilayah Kabupaten Natuna. Sementara Ibu Nanik dan Bapak Sonny dari Pusat Arkeologi Nasional, di dampingi Bapak Lucas Partanda Koestoro dari Balai Arkeologi Medan menjelaskan mengenai kronologi keramik yang banyak terdapat di pesisir dan perairan Natuna. Dari keramik inilah, meskipun dalam bentuk fragmen, dapat direkonstruksi kehidpan masa lalu. Di antaranya kehidupan masyarakat di wilayah Natuna yang banyak disinggahi para pedagang. Beliau pun menyambut dengan baik dan dengan semangat yang tinggi.

Bupati Natuna,-PCBM-Pusarnas-Balar Medan

Dalam pembicaraan ringan di akhir acara ini sempat juga membahas batu akik yang saat ini sedang booming. Ada satu batu yang digemari di Natuna, yaitu batu meteror atau penduduk setempat menyebutnya dengan kata “satam’, dan batu perodotite.

Bupati Natuna-PerodititeKedua jenis batu ini sangat indah jika telah diasah dan diberi ikat yang bagus. Dalam kesempatan ini Bupati berinisitif untuk menamai batu ini Perodona, atau Perodotite dari Natuna. Batu ini berusia sekitar 180 juta tahun, berwarna hitam mengkilat kehijauan, dan sangat keras. (Ivan Efendi)