Gundukan sampah dapur berupa cangkang kerang dan siput yang membukit sebagai hasil penimbunan selama ratusan tahun. Nama lainnya adalah Bukit Kerang. Dari dalam bukit kerang sering ditemukan alat-alat purbakala seperti kapak batu, sudip, atau tulang binatang darat hasil buruan atau tulang berbagai jenis ikan. (Lihat juga Kapak dan Sampah)
Bukit Kerang yang berlokasi di Kawal Darat, Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Bintan. Bukit Kerang ini merupakan situs prasejarah yang berlokasi sekitar 5 km dari pantai dengan ketinggian sekitar 12 m dari permukaan laut. Penelitian arkeologi yang dilakukan di situs ini menemukan artefak berupa batu pemecah dan sendok atau pencungkil terbuat dari tulang iga rusa purba di daerah tersebut. Diduga bahwa temuan ini berasal dari periode mesolithicum atau zaman batu menengah, yang merupakan periode peralihan dari kebudayaan berburu ke budaya pertanian yang menetap.
Bukit Kerang yang terdiri atas cangkang-cangkang kerang ini adalah sisa makanan manusia purba yang hidup sekitar lima ribu tahun lampau. Penggalian arkeologi yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Medan pada 2010. Sampel kulit kerang yang diambil dari kedalaman 80 cm terluar diukur dan kemudian diteliti di Bandung. Hasilnya menyatakan bahwa kerang tersebut berasal sekitar 1.680 BP atau sekitar tahun 331 Masehi. (dari berbagai sumber)