Benteng Belgica berada di bukit Tabaleku, Kecamatan Neira, Pulau Banda Neira, yang tingginya 30 meter di atas permukaan laut. Tujuan dibangunnya benteng ini adalah untuk menahan serangan rakyat Banda yang menentang monopoli perdagangan pala VOC.
Sebelum benteng ini didirikan, di lokasi tersebut sudah pernah didirikan Benteng Nassau milik Portugis. Kedatangan Portugis ke Banda bertujuan untuk membeli rempah-rempah sekaligus mendirikan benteng di sana. Ketika Portugis pergi dan Belanda menguasai Banda, benteng Nassau tetap digunakan sebagai basis pertahanan. Letak benteng Nassau dinilai cukup strategis karena berada di atas bukit, cocok digunakan sebagai titik untuk melakukan pengawasan masyarakat di pulau Banda yang kebanyakan tinggal di pesisir pantai.
Pada tahun 1605 VOC bersama orang kaya di Banda membuat peraturan monopoli rempah. Peraturan tersebut dinilai sangat mengekang, namun masih banyak rakyat Banda yang menentangnya dengan menjual rempah ke pihak di luar VOC. VOC yang merasa dirugikan kemudian lebih keras lagi memaksakan monopolinya dengan mendatangkan pasukan ke Banda pada tahun 1609. Kedatangan pasukan Belanda ke Banda ternyata semakin merenggangkan hubungan antara VOC dengan rakyat sekitar. Rakyat Banda pun semakin gencar melakukan perlawanan.
Berkali-kali Dibangun Ulang
Pada tahun 1611 VOC menganggap bahwa Benteng Nassau sudah tidak layak dijadikan pusat pertahanan. Benteng Nassau kemudian dibongkar dan dibangun benteng baru di atasnya, Benteng Belgica I. Walaupun sudah berhasil mendirikan benteng Belgica I, keselamatan orang-orang VOC tetap tidak terjamin. Di atas Belgica I kemudian didirikan Benteng Neira sebagai tambahan. Tanpa diketahui sebabnya, pada tahun 1660 kedua benteng tersebut kemudian dibongkar dan dibangun Benteng Belgica II di atasnya.
Kedatangan Cornelis Speelman, Gubernur Jenderal VOC, pada tahun 1667, ke Banda-lah yang menjadi penggagas pembangunan Benteng Belgica III. Atas perintah Cornelis Speelman, seorang insinyur yang bernama Adriaan de Leeuw diutus untuk membenahi Benteng Belgica II. Adriaan kemudian mendesain ulang benteng, pembangunannya diselesaikan pada tahun 1673. Benteng Belgica III inilah yang dikenal sebagai Benteng Belgica yang sekarang.
Mirip Pentagon dari Amerika Serikat
Benteng Belgica terdiri dari dua bangunan, yaitu bangunan I dan bangunan II. Bangunan I didesain berdenah segi lima dengan bastion di masing-masing sudutnya. Bangunan II juga berdenah segi lima, di sudutnya ditempatkan menara pengawas. Dindingnya terbuat dari blok batu yang disusun teratur, direkatkan, dan diplester dengan lapisan kapur. Bangunan Belanda tersebut saat ini dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Maluku. Denahnya yang berbentuk segi lima membuat bangunan pertahanan ini sering disebut Pentangon-nya Indonesia. Pentagon adalah gedung markas Departemen Pertahanan milik Amerika Serikat.
Kondisi Benteng Belgica saat ini masih terawat, berdiri kokoh dan dijadikan ikon pariwisata Banda Neira. Benteng Belgica adalah satu-satunya benteng di Indonesia yang mempunyai pelataran pentagon bertingkat dua dengan menara. Keunikan inilah yang kemudian menjadi dasar penetapannya menjadi Bangunan Cagar Budaya peringkat Nasional pada 2015 lalu.
Baca juga:
Pecinan Ketandan dan Eksistensinya di Tengah Keramaian Malioboro
Akulturasi dan Inkulturasi Budaya di Gereja Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta
Yupa, Bukti Awal Zaman Sejarah di Indonesia