Platform Google Arts & Culture
Beberapa museum dan instansi di Indonesia telah masuk ke dalam Platform Google Arts & Culture. Platform ini dioperasikan melalui satu teknologi baru yang dinamakan Art Camera and Google Cardboard. Kini masyarakat di seluruh dunia dapat dengan mudah mengakses informasi budaya Indonesia. Beberapa di antara museum dan instansi tersebut adalah Museum Nasional, Museum Tekstil dan Museum Seni Rupa & Keramik, Galeri Batik, Museum Situs Manusia Purba Sangiran, Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Yayasan Biennale Yogyakarta, dan Agung Rai Museum of Art (ARMA).
Platform Google Arts & Culture dengan teknologi Art Camera and Google Cardboard diluncurkan pada Kamis, 27 Oktober 2016 di Museum Nasional. Tujuannya adalah untuk melestarikan warisan budaya dan mempromosikannya kepada publik internasional. Seribu koleksi batik dan tekstil telah digitalisasi dengan menggunakan kamera beresolusi gigapixel bernama Art Camera. Kamera ini dapat menangkap goresan batik dengan sangat detail. Hasilnya dapat dinikmati oleh para peneliti atau penikmat seni di seluruh dunia. Mereka dapat memanfaatkan virtual reality melalui ponsel dengan aplikasi Google Art & Culture yang tersedia di Android dan iOs.
Beberapa informasi budaya Indonesia lainnya yang dapat dinikmati melalui aplikasi tersebut. Di antaranya adalah ratusan batik dan kain peninggalan sejarah dari Museum Tekstil. Menjelajahi Museum Situs Manusia Purba Sangiran, dan Museum Nasional dengan Virtual Tour 360 derajat.