Dalam rencana kerja Bangunan Cagar Budaya Rengasdengklok ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kegiatan revitalisasi pada 2015 ini memenuhi kaidah pemugaran. beberapa hal yang harus diperhatikan itu di antaranya:
Pekerjaan Struktur Pembongkaran;
- Harus didampingi oleh arkeolog atau ahli pemugaran yang berpengalaman.
- Sebelum dilakukan pembongkaran harus dilakukan registrasi terhadap material yang akan dibongkar (kecuali genteng).
- Pembongkaran dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak material asli.
- Material yang tidak bisa digunakan harus diganti dengan bahan sejenis dan ukuran yang sama.
Pekerjaan Pasangan;
- Pemasangan harus sesuai dengan kondisi asli
- Cara pemasangan menggunakan teknik yang telah digunakan pada bangunan asli, kecuali pada bambu. Bambu yang akan dipaku sebaiknya dibor dahulu agar tidak pecah.
Pekerjaan Kayu;
- Kolom harus berjenis kayu jati kualitas 1 ukuran (350 x 12 x 12 cm)
- Balok harus berjenis kayu jati kualitas 1 ukuran (350 x 12 x 12 cm)
- Kaso menggunakan bambu kualitas terbaik.
- Reng menggunakan bilah bambu kualitas terbaik
- Papan berjenis kayu jati kualitas 1 ukuran (400 x 20 x 3 cm)
- Bilik bambu untuk dinding dan plafon menggunakan bambu kualitas terbaik dengan bentuk anyaman yang sama dengan yang asli.
Pekerjaan Cat;
- Cat interior: menggunakan cat kayu warna putih
- Cat eksterior: menggunakan cat kayu warna putih
Pekerjaan Lantai
- Pembongkaran lantai harus didampingi oleh arkeolog atau ahli pemugaran
- Material lantai terbuat dari terakota berukuran 27 x 27 cm, dan tebal 2,5 cm
- Sebelum dilakukan pembongkaran harus dilakukan registrasi
- Pembongkaran ubin harus dilakukan dengan hati-hati agara tidak merusak ubin yang kondisinya masih baik.
- Ubin terakota yang tidak dapat digunakan harus diganti dengan bahan dan ukuran yang sama.
- Pemasangan lantai harus ditinggikan minimal 30 cm dari kondisi awal.
- Peninggian lantai dilakukan dengan membuat struktur bata disekelilingnya dan pasir di bagian dalamnya.
Pekerjaan Listrik.
- Lampu interior menggunakan desain lentera atau lampu minyak yang dimodifikasi menjadi lampu pijar/neon/led dan sejenisnya yang menggunakan daya listrik.
- Penggunaan lampu taman menggunakan desain tradisional dengan bahan alumunium atau tembaga. Tinggi lampu taman tidak lebih dari satu meter.
- Instalasi listrik seperti stop kontak, saklar dan sejenisnya harus dikamuflase agar kondisi rumah seperti saat peristiwa Rengasdengklok pada 1945. (Ivan Efendi)
Berita terkait:
Rekomendasi Hasil Studi Teknis Arkeologi di Rengasdengklok
Studi Teknis Arkeologi di Rengasdengklok