PNM akan Mewujudkan Museum yang Berkarakter dan Berkepribadian

0
1599

“Mewujudkan Ekosistem Museum yang Berkarakter dan Berkepribadian Nasional” akan menjadi tema pada Pertemuan Nasional Museum (PNM) 2016. Kegiatan tahunan ini diselenggarakan atas kerjasama Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (Dit. PCBM), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Pemerintah Provinsi Bali, dan Asosiasi Museum Indonesia. PNM 2016 yang akan dihadiri oleh oleh kepala museum se-Indonesia akan diselenggarakan di Sanur Paradise Hotel, Denpasar, Bali pada 30 Mei sampai 2 Juni 2016.

Permuseuman di Indonesia kini berkembang dengan pesat. Hingga Maret 2016 tercatat ada 416 museum. Museum-museum itu ada yang dikelola oleh pemerintah, maupun perorangan. Jumlah yang banyak ini harus diiringi pula dengan sumber daya manusia yang cerdas dan kreatif. Sejalan dengan tugas museum yang tertuang di dalam Peraturan Pemerintah No 66 tahun 2015 tentang Museum, yaitu sebagai lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan mengomunikasikannya kepada masyarakat.

Museum merupakan tempat yang berperan di dalam edukasi dan hiburan, sehingga lembaga museum harus dapat memberikan kesenangan bagi pengunjungnya. Untuk itu dibutuhkan program publik yang menyenangkan agar masyarakat tertarik untuk berkunjung ke museum. Museum di Indonesia ke depan juga harus berkembang dan lebih berkualitas, agar dapat melayani masyarakat dengan baik, serta dapat menjawab tantangan museum di ranah Internasional. Tantangan dan peluang inilah yang akan didiskusikan selama berlangsungnya Pertemuan Nasional Museum se-Indonesia.

Rangkaian kegiatan ini yang terdiri atas paparan, diskusi, pameran, dan kunjungan ke beberapa museum di Bali bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada pemerintah, pemerintah daerah, kepala museum, pemerhati museum, serta komunitas museum untuk bertukar informasi demi memajukan museum di Indonesia. Di dalam diskusi juga diupayakan adanya pengembangan isu-isu strategis di bidang permuseuman untuk meningkatkan peran dan citra museum bagi masyarakat. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengembangkan kemampuan museum dalam memanfaatkan teknologi digital dalam memperluas informasi bagi masyarakat mengingat sekarang ini teknologi digital telah menjadi bagian hidup masyarakat pada umumnya.

Untuk meningkatkan pengetahuan para peserta, akan diundang beberapa narasumber antara lain Roy Suryo, Harry Darsono, Suratman Worosuprojo, Nyoman Gunarsa, Thomas A. Siregar, dan narasumber dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Komunikasi dan Informatika. Keynote speaker akan diberikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan.

Diskusi akan mengangkat beberapa topik, yaitu pemanfaatan teknologi digital dalam pengembangan museum, kebijakan pengembangan permuseuman, peningkatan citra museum di Indonesia, dan pelibatan publik dalam pengembangan museum. Perkembangan teknologi digital telah memberikan banyak kemudahan di bidang informasi. Museum sebagai lembaga yang berfungsi sebagai tempat untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat luas perlu memanfaatkan teknologi digital untuk dapat lebih memperluas jangkauan informasi kepada masyarakat. Citra museum di masyarakat juga perlu untuk terus dikembangkan dan dipromosikan agar dapat bersama-sama menjalankan peran dan fungsinya sebagai sebuah ekosistem. Untuk itu diperlukan pelaku-pelaku museum yang kreatif dan saling berinteraksi dengan tetap menjunjung karakter dan kepribadian bangsa Indonesia. Sebagai suatu ekosistem, dalam permuseuman diperlukan satu sinergitas yang baik antara seluruh stakeholder museum, yaitu pemerintah, pemerintah daerah, swasta, komunitas, dan masyarakat.