Rasulan Desa Banaran: Kajian Awal Tentang Fungsi Dan Makna Simbolik Upacara Bagi Masyarakat Pendukungnya

0
958

Notice: Trying to get property 'roles' of non-object in /home/website/web/kebudayaan.kemdikbud.go.id/public_html/wp-content/plugins/wp-user-frontend/wpuf-functions.php on line 4663

Rasulan Desa Banaran: Kajian Awal Tentang Fungsi Dan Makna Simbolik Upacara Bagi Masyarakat Pendukungnya

Oleh: Wahjudi Pantja Sunjata

Upacara Tradisional Rasulan Desa Banaran merupakan salah satu bentuk tradisi warisan nenek moyang yang sampai saat ini masih dilestarikan oleh masyarakat pendukungnya. Hal ini disebabkan karena upacara ini masih dianggap mempunyai makna dan fungsi bagi masyarakat pendukungnya. Mereka percaya bila tidak melaksanakan upacara tersebut maka akan terjadi sesuatu hal yang kurang baik akan menimpa mereka.

Tradisi Rasulan Desa Banaran dilaksanakan oleh masyarakat pendukungnya sebagai bentuk ucapan syukur kepada Tuhan Yang Esa atas segala Rakhmat yang telah dilimpahkan-Nya, juga merupakan bentuk permohonan agar pada tahun-tahun mendatang para warga diberi keselamatan, ketenteraman, dan keberhaslan dalam hidupnya. Selain itu pelaksanaan tradisi ini merupakan perwujudan rasa kasih sayang atau cinta kasih para warga kepada makhluk-makhluk lain yang sama-sama makhluk ciptaan Tuhan, dan juga merupakan salah satu bentuk sarana komunikasi antar sesama warga mayarakat di Desa Banaran. Pada saat ini meskipun tradisi Rasulan sudah mulai mengalami sedikit pergeseran, namun tidak mengurangi nilai, fungsi dan makna dari tradisi itu sendiri.

Selengkapnya: Patra-Widya, Vol. 3 No. 4, Desember 2002.