Persepsi Penduduk Kinahrejo Terhadap Legenda Kyai Sapujagad

0
631

Persepsi Penduduk Kinahrejo Terhadap Legenda Kyai Sapujagad

Oleh: Christriyati Ariani

Berbicara tentang Legenda Kyai Sapujagad selalu dikaitkan dengan keberadaan Gunung Merapi yang terletak di sisi utara kota Yogyakarta. Akhir-akhir ini Gunung Merapi menjadi terkenal karena letusannya yang sering membuat pusing para aparat pemerintah daerah maupun pusat karena menyangkut keberadaan penduduk yang tinggal di sekitar gunung tersebut. Namun, dibalik itu semua sebenarnya letusannya membawa abu yang dapat menyuburkan lahan penduduk di sekitarnya. Perbedaan persepsi akan bencana inilah yang kadangkala dapat menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.

Bagi masyarakat Kinahrejo, Gunung Merapi diyakini sebagai salah satu gunung yang mempunyai kekuatan yang sangat besar baik secara alami mapun karena mekanisme yang berlaku. Secara alami, Gunung Merapi merupakan suatu tempat bagi penduduk Kinahrejo yang menggantungkan sumber kehidupannya dari ternak-ternaknya. Sebab di daerah inilah mereka mencari rumput untuk menopang kelangsungan hidup ternaknya. Sedangkan secara mekanisme yang berlaku keberadaan Gunung Merapi juga dihubungkan dengan adanya upacara Labuhan yang diselenggarakan oleh Keraton Yogyakarta, dan antara lain berhubungan dengan Legenda Kyai Sapujagad yakni legenda yang melatar belakangi upacara labuhan.

Penelitian ini mencoba mengetahui bagaimana persepsi penduduk Kinahrejo terhadap Legenda Kyai Sapujagad tersebut. Hal ini tentu saja berhubungan dengan perilaku serta tindakan mereka sehari-hari dalam mengeksploitasi alam lingkungannya. Mereka sangat mengetahui betul bagaimana irama alam yang diikutinya serta tabu-tabu maupun larangan yang harus dijauhinya. Keterkaitan penduduk Kinahrejo dengan alam sekitar ini bukan saja alam telah memberikan kehidupan kepada mereka, tetapi juga berhubungan dengan siapa penyelenggara upacara Labuhan yang diselenggarakan setiap tahun di dusun mereka. Keberadaan Gunung Merapi beserta latar belakang sejarahnya sehingga terlaksananya upacara Labuhan merupakan hal yang penting bagi mereka. Masyarakat masih percaya bahwa keterkaitan itu juga menyangkut hubungannya antara Gunung Merapi sebagai “kraton”, dengan Kraton Mataram dan “kraton” Laut Selatan.

Selengkapnya: Laporan Penelitian JARAHNITRA, No. 019/P/1999.