Interaksi Sosial Budaya Antara Suku-Bangsa Bugis-Makasar Dengan Suku-Bangsa Jawa (Kasus Di Desa Kemujan Kepulauan Karimunjawa Kabupaten Jepara Propinsi Jawa Tengah)

0
5196

Interaksi Sosial Budaya Antara Suku-Bangsa Bugis-Makasar Dengan Suku-Bangsa Jawa (Kasus Di Desa Kemujan Kepulauan Karimunjawa Kabupaten Jepara Propinsi Jawa Tengah)

Oleh: Sukari

Desa Kemujan merupakan salah satu dari tiga desa yang terdapat di Kepulauan Karimunjawa, termasuk Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Penduduk yang menempati Pulau Karimunjawa di Desa Kemujan ini terdiri dari 6 suku bangsa yaitu Jawa, Bugis-Makasar, Madura, Buton, Mandar dan Bajau. Dari suku bangsa tersebut yang paling banyak suku bangsa Jawa dan Bugis-Makasar. Kedua suku bangsa ini mempunyai latar belakang sosial budaya dan ekonomi yang berbeda.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk atau pola-pola interaksi baik sosial budaya maupun ekonomi. Metode penelitian yang digunakan metode survei dengan mengambil sampel suku bangsa Bugis-Makasar maupun Jawa, masing-masing 20 responden di Dusun Tlogo dan Batu Lawang. Pengambilan sampel secara purposive sampling (secara acak sederhana) dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Selain responden juga menggunakan informan sebanyak 10 orang yang dianggap mengetahui masalah penelitian ini. Pengumpulan data dengan wawancara, pengamatan dan studi pustaka. Adapun analisa yang digunakan dengan pendekatan kuantitatif dalam bentuk persentase dan kualitatif yang bersifat deskriptif dengan uraian beberapa kasus.

Interaksi yang terjadi di antara suku bangsa Bugis-Makasar dengan suku bangsa Jawa bentuknya kerjasama yang positif, baik sosial, budaya maupun ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari gotong-royong, hubungan ketetanggaan saling membantu kegiatan bersifat keagamaan, dalam pekerjaan di bidang kenelayanan dan saling menghormati adat kebiasaan. Interaksi yang bersifat negatif, apalagi sampai timbul pertentangan atau konflik, tidak terjadi. Mereka sudah melakukan adat yang ada di Desa Kemujan, sudah terjadi pembauran yaitu perkawinan antar suku bangsa Bugis-Makasar dengan Jawa. Mereka sama-sama pendatang yang mempunyai rasa persaudaraan dan saling menghargai, rasa kebersamaan sehingga tampak terjadi integrasi sosial.

Selengkapnya: Patra-Widya, Vol. 6 No. 2, Juni 2005.