Hubungan Antar Etnik (Studi Kasus Mahasiswa Di Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)

0
1077

Hubungan Antar Etnik (Studi Kasus Mahasiswa Di Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta)

Oleh: Emiliana Sadilah

Masalah kesuku-bangsaan merupakan masalah global, terjadi di naja saja, terutama di daerah-daerah yang menjadi tempat pertemuan antar etnik dengan latar belakang budaya yang berbeda. Masalah ini penting untuk dikaji karena dapat menggambarkan tingkat kohesi sosial, persatuan dan kesatuan bangsa.

Desa Caturtunggal di mana penelitian ini diadakan merupakan salah satu desa tempat pertemuan suku bangsa yang multi etnik sehingga berpotensi untuk terjadinya berbagai macam kasus kesalahfahaman. Mahasiswa dari berbagai suku bangsa bermukim di sini sehingga kasus kesalahfahaman antar mahasiswa yang berbeda etnik sering tidak terelakan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus kesalahfahaman sering terjadi antar etnik. Hal ini kebanyakan disebabkan oleh perbedaan pandangan dan kesalahfahaman antar mahasiswa yang berbeda latar belakang budaya. Pandangan yang bersifat subyektif terhadap suku-bangsa lain, pemaksaan unsur budaya, dan penonjolan budaya masing-masing merupakan faktor pendorong terjadinya kasus kesalahfahaman tersebut. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan terdapat faktor-faktor lain yang ikut berpengaruh seperti: lamanya tinggal, status tinggal, dan tingkat pendidikan.

Kasus kesalahfahaman yang terjadi antar mahasiswa tersebut dapat diatasi dengan cara menanamkan pengertian di kalangan para mahasiswa tentang adanya perbedaan-perbedaan dalam nilai-nilai budaya, menghargai perbedaan tersebut, dan hidup toleran. Untuk itu, di dalam orientasi mahasiswa baru di Perguruan Tinggi dan dalam berbagai pertemuan di tingkat desa atau pedukuhan disarankan perlu memasukan program khusus tentang bagaimana hidup berdampingan dengan suku bangsa lain.

Selengkapnya : Laporan Penelitian JARAHNITRA, No. 012A/P/1997.