Benguk-Kara, Dalam Sistem Menyumbang Di Lingkungan Masyarakat Gendaran Pacitan, Jawa Timur

0
803

Benguk-Kara, Dalam Sistem Menyumbang Di Lingkungan Masyarakat Gendaran Pacitan, Jawa Timur

Oleh: Sumintarsih

Meskipun kegiatan masyarakat di daerah penelitian cenderung ke ekonomi pasar, tetapi kegiatan-kegiatan yang bersifat kolektif sangat mewarnai kehidupan masyarakat setempat, seperti kerjasama dalam mengupas ketela, makan bersama dalam tradisi “bancakan”, dan khususnya dalam aktivitas sumbang-menyumbang.

Masyarakat di daerah penelitian mempunyai karakteristik yang relatif homogin, dan hubungan sosialnya bersifat simetris. Ciri-ciri ini memungkinkan tradisi sumbang-menyumbang tetap berlangsung dari generasi ke generasi menurut adat kebiasaan yang terus dipertahankan. Tradisi ini mewarnai kehidupan sehari-hari masyarakat setempat dalam peristiwa-peristiwa hajatan baik perkawinan, kelahiran, maupun kematian. Tradisi sumbang-menyumbang berlangsung secara dinamik dan spesifik tradisional.

Unsur timbal-balik (resiprositas) dalam perilaku sumbang-menyumbang secara ekspresif dan transparan ditunjukkan dalam “catatan” jenis sumbangan yang dibawa penyumbang. Mekanisme ini yang memungkinkan tradisi sumbang-menyumbang tetap eksis sampai sekarang. Dalam tradisi sumbang-menyumbang “benguk-kara” menunjukkan adanya kontruksi sosial masyarakat terhadap peran laki-laki dan wanita secara tradisional.

Selengkapnya: Patra-Widya, Vol. 6 No. 3, Desember 2005.