Etnografi Masyarakat Samin di Bojonegoro

0
3785
Buku Etnografi Masyarakat Samin di Bojonegoro

Penulis: Siti Munawaroh, Christriyati Ariyani, Suwarno

Penelitian Etnografi Masyarakat Samin di Bojonegoro, dilakukan di Dusun Jepang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui makna hidup bagi masyarakat Samin serta perubahan yang terjadi, seiring dengan masuknya teknologi-informasi. Pengambilan data dilakukan secara observasi atau pengamatan, wawancara, dan studi pustaka. Observasi dilakukan dengan cara mengamati kehidupan sehari-hari masyarakat Samin beserta obyek-obyek tertentu yang berhubungan dengan aktivitas atau kegiatan keseharian mereka. Wawancara dilakukan dengan para informan yang terdiri dari tokoh Samin, aparat pemerintah (kabupaten, kecamatan, desa), tokoh masyarakat, serta warga Samin. Sementara studi pustaka digunakan untuk menjaring data (sekunder) yang tidak diperoleh dari lapangan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode etnografi Spradley yaitu dengan mengklasifikan data yang diperoleh dari lapangan kemudian dianalisis secara kualitatif dalam bentuk uraian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini masyarakat Samin di Dusun Jepang yang ‘dipimpin’ Mbah Hardjo Kardi sudah mengalami keterbukaan. Keterbukaan ini ‘harus’dilakukan karena tuntutan zaman, juga karena semakin mudahnya akses yang dirasakan oleh masyarakat Samin. Akses tersebut diantaranya menyangkut perhubungan, alat transportasi, teknologi-informasi, bantuan dan program pembangunan, serta pendidikan. Dengan adanya ‘keterbukaan’ ini, maka secara tidak langsung juga mengubah pola pandang dan pola pikir masyarakat Dusun Jepang, walaupun secara adat dan tradisi mereka masih tetap dipertahankan. Mereka masih memegang prinsip hidup ajaran Saminisme yaitu hidup sederhana, jujur, kebersamaan, dan semangat gotong royong, aja drengki srei, tukar padu, kemeren, aja kutil jumput, bedhog nyolong. Ungkapan pangucap saka lima bundhelane ana pitu Ian pangucap saka sanga bundhelane ana pitu,sabar lan trokal, sabare dieling-eling, trokale dilakoni
Intinya ajaran hidup masyarakat Samin didasarkan kepada 3 hukum/aturan yaitu(1) angger-angger pengucap; (2) angger-angger perilaku: dan (3) angger-angger lakunana yang artinya bahwa setiap ucapan, perilaku dan pelaksanaan masyarakat Samin dalam mengarungi dan mengisi kehidupannya, masih mengugemi ajaran leluhumya dan hingga kini masih dipertahankan. Selain itu, hadirnya dan masih eksisnya tokoh/sesepuh Samin Mbah Hardjo Kardi di Dusun Jepang, Margomulyo, Bojonegoro, menambah semakin teguhnya ajaran hidup komunitas Samin.

Selengkapnya:buku digital