Bengkulu – Pada hari kedua (27/6) kunjungan, para peserta Laseda 2019 dibawa ke Benteng Malborough, sebuah benteng yang sangat bersejarah di Kota Bengkulu.
5. Benteng Marlborough
Benteng Marlborough adalah benteng Inggris yang terletak di Kelurahan Pegantungan. Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu. Lokasi benteng sangat strategis di antara bukit-bukit kecil di pinggir pantai Tapak Paderi. Benteng ini dibangun tahun 1714 secara bertahap selama lima tahun oleh arsitek dan para pekerja yang sengaja didatangkan dari India. Pemberian nama Fort Marlborough adalah sebagai kenangan kepada seorang komandan militer Inggris yang terkenal “The First Duke of Marlborough” (1650-1722).
Baca juga: Kunjungan Laseda 2019: dari Masjid Jamik ke Malborough
Selama pendirian benteng tercatat nama-nama penguasa Inggris keika itu, yaitu Joseph Colet (1712-1716), Theophilus Shyllinge (1716-1717), Richard Farmer (1717-1718) dan Thomas Cooke (1718-1719). Pemerintah Inggris mendirikan Fort Marlborough ini bertujuan untuk memperkuat kedudukan mereka dari ancaman kolonial Belanda, Kesultanan Banten serta untuk mengatasi kemungkinan ancaman pemberontakan rakyat yang merasa tertekan oleh politik yang mereka jalankan.
Di lingkungan benteng, dekat gerbang luar (tepatnya bagian belakang pintu gerbang sebelah kanan), terdapat tiga buah makam, yaitu makam Residen Thomas Parr yang mati terbunuh pada tanggal 23 Desember 1807 oleh rakyat Bengkulu. Kedua, makam pegawainya yang bernama Charles Murray yang berusaha menyelamatkan Parr, namun ia terkena dan tidak lama kemudian ia meninggal dunia. Ketiga, tidak diketahui dan tidak ditemukan catatan yang dapat memberikan petunjuk mengenai makam itu.
Benteng Marlborough merupakan benteng batu bata berbentuk kura-kura, bagian badan kura-kura sebagai benteng dan keempat kakinya sebagai bastion. Pada bagian kepala kura-kura sebagai pintu masuk ke dalam benteng. Kompelek benteng tersebut seluas 44.100,5 ,m2 dengan panjang 2400,5 m dan lebar 170,5 m. dinding ruangan benteng terbuat dari pasangan batu karang, bata dan batu kali. Tebal dinding 1,25 m, sedangkan pintu ruangan terbuat dari kerangka besi plat denan ketebalan 15 mm, dan jeruji besi bulat dengan diameter 18 mm.
Benteng Marlborough dipergunakan sejak zaman pemerintahan Inggris, Pemerintahan Belanda dan terakhir juga dipergunakan oleh pemerintahan Indonesia. Secara kronologis sejarah Benteng Marlborough dapat dilihat sebagai berikut: tahun 1714-1719 masa pembangunan benteng, tahun 1719-1724 Fort Malrborough ditinggalkan Inggris sebagai akibat serangan rakyat Bengkulu. Tahun 1724-1825 Fort Marlborough kembali dikuasai Inggris, tahun 1825-1942 Fort Marlborough dikuasai Belanda, tahun 1942-1945 Fort Marlborough dikuasai Jepang. Tahun 1949 Fort Marlborough kembali dikuasai Belanda, tahun 1949-1983 Fort Marlborough kembali dikuasai Republik Indonesia (TNI-AD, Kodim 0407 Bengkulu Utara), dan tahun 1983-1984 Fort Marlborough dipugar pemerintah Republik Indonesia, melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Selama kunjungan, para peserta begitu antusias mengikuti dan ingin mengetahui segala informasi tentang objek-objek yang dikunjungi.
Selepas kunjungan ke objek-objek sejarah, para peserta selanjutnya dibawa ke pantai panjang untuk bersantai sejenak. Di pantai yang indah ini, para peserta bersenang-senang sejenak, berselfie sekaligus menikmati suasana pantai. Selanjutnya panitia juga memperlombakan yel-yel para peserta yang telah disiapkan sebelumnya. (FM)