KEGIATAN NON-PENELITIAN BPNB PADANG TAHUN 2015

0
1996

1. PEMBUATAN FILM DOKUMENTER MAESTRO SENI DI PROVINSI SUMATERA BARAT, BENGKULU DAN SUMATERA SELATAN

Kegiatan ini akan mendokumentasikan Maestro Seni di tiga provinsi wilayah kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang yaitu Sumatera barat, Bengkulu dan Sumatera Selatan. Ada beberapa criteria yang ditetapkan untuk dijadikan sebagai Maestro yaitu memiliki pewaris, memiliki andil dalam menggali dan menghidupkan seni. Sebagaimana umumnya film documenter, kegiatan ini akan merekam dan mendokumentasikan keseharian tokoh yang diangkat, peranan dalam masyarakat, karya-karyanya, perhatian pemerintah dan masyarakat terhadap karya-karyanya dan pengakuan dari pelaku seni dan masyarakat terhadap karyanya.

2. DIGITALISASI DAN TRANSLITERASI NASKAH KUNO DI PROVINSI SUMATERA BARAT

Digitalisasi dan transliterasi naskah kuno adalah mengubah format naskah menjadi bentuk digital dan mengalih bahasakan naskah-naskah kuno ke dalam bahasa lain (Indonesia). Naskah yang akan ditransliterasi ada naskah yang berbahasa Minangkabau dan ada yang Bahasa Arab Melayu. Tranliterasi yang akan dilaksanakan dalam kegiatan ini akan disesuaikan dengan aturan yang ada. Dimana naskah yang sudah pernah ditransliterasi oleh lembaga lain tidak boleh di lakukan lagi. Jadi tim akan mencari info dan referensi sebanyak mungkin untuk mentransliterasi naskah kuno yang sama sekali belum pernah dilakukan.

3. PEREKAMAN AKTIVITAS BUDAYA DI PROVINSI SUMATERA BARAT, BENGKULU DAN SUMATERA SELATAN

Perekaman aktivitas budaya akan dilaksanakan di tiga provinsi wilayah kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang. Perekaman ini akan dititik beratkan pada Aktivitas budaya seperti upacara yang hampir punah tapi masih tetap bertahan(eksis). Hal ini dimaksudkan untuk bisa menjaga dan melestarikan aktivitas budaya asli. Ada banyak upacara yang layak untuk diangkat di wilayah kerja Balai seperti manjalang mamak, Batagak rumah Gadang, Kenduri Agung, Bakaja di sungai, Batobo Kongsi dan lain-lain.

4. REVITALISASI KESENIAN TRADISIONAL MINANGKABAU DI PROVINSI SUMATERA BARAT (MELIPUTI KOTA PADANG, KAB. TANAH DATAR, KAB. PADANG PARIAMAN, KAB. PESISIR SELATAN DAN KAB. SOLOK.

Revitalisasi kesenian tradisional adalah upaya untuk mendorong dan memfasilitasi kesenian tradisional untuk bisa tetap eksis dan berkembang. Bagaimana memfungsikan kesenian tradisional yang sudah mulai hilang muncul kembali. Kegiatan Revitalisasi kesenian tradisional ini akan lebih difokuskan pada sanggar-sanggar seni yang belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti bantuan sosial. Hal ini dimaksudkan untuk membuka peluang bagi sanggar-sanggar seni yang potensial dan kurang dari segi financial untuk bisa berkembang. Banyak sanggar-sanggar seni tradisional yang ada di wilayah kerja yang patut untuk diapresiasi.

5. INVENTARISASI PERLINDUNGAN KARYA BUDAYA PERMAINAN TRADISIONAL DI PROVINSI SUMATERA BARAT, BENGKULU DAN SUMATERA SELATAN

Kegiatan inventarisasi karya Budaya permainan tradisional merupakan lanjutan dari kegiatan inventarisasi yang telah dilaksanakan sebelumnya. Tujuannya adalah untuk menginventarisir semua karya budaya yang ada di wilayah kerja selanjutnya akan diusulkan menjadi warisan budaya tak benda ke UNESCO. Pada kegiatan kali ini kegiatan inventarisasi akan difokuskan pada permainan tradisional di tiga provinsi wilayah kerja. Setelah diinventarisir, selanjutnya akan diidentifikasi mana yang layak untuk direkomendasikan sebagai warisan budaya dengan analisis ilmiah.

6. FASILITASI PELESTARIAN NILAI BUDAYA

Sumatera Barat ada 13 komunitas budaya atau lebih yang mendapatkan bantuan, disesuaikan dengan proposal yang masuk (maksimal @ Rp. 12.000.000,-). Komunitas budaya yang masuk dalam Fasilitasi Pelestarian Nilai Budaya ini seperti keraton, desa adat, lembaga adat, komunitas adat, sanggar seni dan budaya, pemangku kepentingan kebudayaan (stakeholder)Fasilitasi Budaya diberikan kepada komunitas budaya yang tugas nya sesuai dengan Tugas dan Fungsi Kantor.

7. PEKAN BUDAYA ENGGANO DI KAB. BENGKULU UTARA

Pekan budaya Enggano akan dilaksanakan di Pulau Enggano, Bengkulu utara. Pekan budaya ini akan berisi rangkaian kegiatan seperti Festival permainan tradisional, Festival lagu daerah, Lomba Kerajinan tangan dan diskusi tentang budaya Enggano. Adapun latar belakang pelaksanaan pekan budaya ini adalah untuk memastikan mereka merasa Indonesia dengan hadirnya Negara di tengah-tengah mereka. Karena sebagai daerah terpencil dan terisolasi, Enggano sangat jarang dimasuki oleh para pengambil kebijakan. Jadi pekan budaya dibuat sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat Enggano.

8. SEMINAR PROPOSAL KAJIAN PELESTARIAN NILAI BUDAYA

Seminar ini rencana akan diadakan akhir Februari. narasumber 4 orang dari kampus, 2 orang moderator. Proposal dikumpulkan seminggu sebelum kegiatan. Pelaksanaan seminar ini akan sama dengan tahun sebelumnya.

9. FESTIVAL MATRILINEAL INTERNASIONAL DI PROVINSI SUMATERA BARAT

Banyak kegiatan penelitian tentang matrilineal, tapi masih sedikit kegitan non penelitian. Seperti diketahui ada 39 suku bangsa di dunia yang menganut system matrilineal. Kegiatan ini mencoba mengambil peran dalam non penelitian tentang matrilineal. Festival matrilineal direncanakan akan bertaraf internasional dengan melibatkan peserta Matrilineal dari luar negeri. Rangkaian acaranya meliputi kegiatan pementasan, seminar, eksibition baju kurung basiba dan kuliner minangkabau.

10. BEDAH SKENARIO DAN DRAF HASIL FILM DOKUMENTER MAESTRO SENI DAN PEREKAMAN AKTIVITAS BUDAYA DI PROVINSI SUMATERA BARAT

11. PAMERAN HASIL KAJIAN DAN INVENTARISASI SEJARAH DAN BUDAYA BPNB PADANG DI PROVINSI SUMATERA BARAT, BENGKULU DAN SUMATERA SELATAN

Pameran hasil kajian dan hasil invetarisasi sejarah dan budaya merupakan kegiatan memamerkan hasil-hasil kegiatan balai kepada masyarakat umum. Kegiatan ini akan dilakukan sejalan dengan perayaan-perayaan tertentu yang ada di daerah, sehingga hasil-hasil kegiatan BPNB bisa diketahui masyarakat umum dan kantor BPNB padang juga menjadi dikenal. Pameran kali ini akan dimodifikasi dengan hanya membawa banner-banner atau spanduk yang bergambarkan hasil-hasil kegiatan serta beberapa sampel.

12. APRESIASI FILM ANAK BANGSA BIOSKOP MASUK KAMPUNG DI PROV. SUMATERA BARAT (MELIPUTI KOTA PADANG, KAB. PESISIR SELATAN, KAB. SOLOK DAN KAB. PADANG PARIAMAN)

Apresiasi film anak bangsa bioskop masuk kampung adalah kegiatan pemutaran film yang diadakan ke pesedaan-pedesaan. Kegiatan ini adalah kegiatan rutin. Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan di sekolah dengan terlebih dahulu membangun kerja sama dengan sekolah pada jam sekolah (siang hari) dan malam hari untuk konsumsi masyarakat umum. Hal ini agar bisa menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam film tersebut kepada anak-anak. Jadi selain memberikan hiburan, kegiatan ini juga diharapkan bisa mengajarkan nilai-nilai positif bagi para pelajar.

13. LAWATAN SEJARAH DAERAH SUMATERA SELATAN

Lawatan sejarah tahun ini akan dilaksanakan di Provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan ini akan dikoordinasikan dengan Kabid Kebudayaan untuk memastikan tempat yang tepat dijadikan sebagai tempat lawatan. Hal ini berkenaan dengan terdapat banyak peninggalan sejarah, batu tambang, dan pergerakan-pergerakan di Sumatera Selatan. Peserta yang diundang terdiri dari tiga wilayah. Kemudian setiap peserta diusahakan membuat makalah.

14. SEMINAR HASIL PENELITIAN SE BPNB DAN PENGIRIMAN TIM PAMERAN DAN KESENIAN KE AMBON

15. JEJAK TRADISI DAERAH DI PROVINSI BENGKULU

Jejak tradisi akan diadakan di provinsi Bengkulu. Syarat bagi peserta yang diikutkan dalam jejak tradisi daerah adalah harus ada karya tulis.

16. WORKSHOP SAKA WIDYA BUDAYA BHAKTI PRAMUKA DI KOTA BENGKULU

Latar belakang diadakannya acara ini adalah kondisi generasi muda yang banyak melanggar susila, perkelahian, perbuatan asusila, korupsi maka dibentuk suatu pemahaman tentang budaya kita. Dalam ranah praktis bisa dibuat dalam arena pramuka. Kegiatan ini lebih focus kebudayaan.Tujuan awal pengadaan kegiatan Workshop Sakawidya budaya bhakti adalah pembentukan satuan karya budaya bakti. Untuk Tahun 2015 diadakan di Bengkulu. Kegiatan ini akan mengakomodir seluruh kab/kota dan provinsi. Saka baru ini harus disosialisasikan. Jadi narasumber harus menjelaskan saka tersebut.

17. WORKSHOP MUSIK TRADISIONAL TALEMPONG DI PROVINSI SUMATERA BARAT

Workshop ini diadakan sebagai sumbangsih BPNB Padang memberi pelatihan kepada anak-anak dalam menjaga kesenian tradisional. Untuk program tahun ini dikhususkan untuk alat musik Talempong. Tahun berikutnya akan ada kegiatan sejenis untuk alat musik yang berbeda. Jadi dua atau tiga tahun kedepan targetannya BPNB Padang sudah punya komunitas seni yang bisa diberdayakan. Ada tiga angkatan yang direncanakan. Dengan adanya kegiatan rutin seperti ini, BPNB Padang akan bisa membangun kantong-kantong budaya yang baru. Mengajak generasi muda dari yang belum mengenal menjadi mengenal dan mengimplementasikan kantor sebagai pelestari budaya.

– Marbun –
(BPNB Padang)