Upacara Hari Pendidikan Nasional 2024 – BPK IX Jawa Barat

You are currently viewing Upacara Hari Pendidikan Nasional 2024 – BPK IX Jawa Barat

Upacara Hari Pendidikan Nasional 2024 – BPK IX Jawa Barat

Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IX Mengucapkan “Selamat Hari Pendidikan Nasional 2024”. Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar!!

Pada pagi yang cerah tanggal 2 Mei 2024, Upacara Pemperingatan Hari Pendidikan Nasional digelar dengan khidmat di lapangan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IX Provinsi, Bandung. Sejak pukul 07.30 WIB, seluruh pegawai BPK IX memadati tempat tersebut dengan mengenakan busana adat, menciptakan suasana yang sarat akan nuansa tradisional. Acara ini menjadi momen penting dengan kehadiran Kepala BPK Wilayah IX, Dra. Dwi Ratna Nurhajarini, M.Hum., yang memberikan sambutan langsung kepada para peserta.

Dalam suasana yang penuh semangat dan penghargaan terhadap pendidikan, Dra. Dwi Ratna Nurhajarini, M.Hum., membacakan teks pidato yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia. Pidato tersebut tidak hanya mengingatkan akan pentingnya peran pendidikan dalam membangun bangsa, tetapi juga menggugah kesadaran akan nilai-nilai kebudayaan dan penelitian serta teknologi dalam menghadapi tantangan masa depan. Upacara ini menjadi momentum penting bagi para pegawai BPK IX untuk merenungkan peran mereka dalam menjaga dan mengembangkan pendidikan serta kebudayaan Indonesia.

Dalam pidato tersebut, terdapat beberapa poin penting yang mencerminkan perjalanan penting dalam upaya memajukan pendidikan Indonesia:

  1. Tantangan dan Kesempatan dalam Gerakan Merdeka Belajar: Lima tahun terakhir menjadi waktu yang mengesankan dalam perjalanan Kemendikbudristek. Gerakan Merdeka Belajar telah semakin menyadarkan akan tantangan dan kesempatan yang ada untuk memajukan pendidikan Indonesia.
  2. Perjuangan dalam Transformasi Sistem Pendidikan: Pada awalnya, perubahan dalam sistem pendidikan merupakan tugas yang tidak mudah. Namun, dengan kesadaran akan pentingnya perjuangan, langkah-langkah menuju perbaikan dan kemajuan mulai dilakukan.
  3. Pandemi sebagai Tantangan dan Kesempatan: Pandemi menghadirkan tantangan yang tidak terbayangkan sebelumnya, mengubah secara drastis proses belajar-mengajar dan gaya hidup. Namun, hal ini juga memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan dan bergotong royong untuk pulih dan bangkit kembali.
  4. Perubahan dalam Ruang Belajar: Ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus, menciptakan peluang untuk berkarya dan berkontribusi di berbagai bidang. Seniman dan pelaku budaya terus didukung untuk berekspresi.
  5. Perjalanan Menuju Perubahan yang Menyeluruh: Lima tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk menjalankan gerakan Merdeka Belajar, namun juga bukan waktu yang lama untuk membuat perubahan yang menyeluruh. Perjalanan ini harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan menuju perwujudan sekolah yang diidamkan.
  6. Titik Akhir dan Harapan untuk Masa Depan: Meskipun masa pengabdian sebagai Menteri Pendidikan akan berakhir, gerakan Merdeka Belajar tidak berakhir di sini. Dengan harapan dan ketulusan, gerakan ini diserahkan kepada para penggerak perubahan untuk terus membawa Indonesia menuju masa depan yang gemilang.

Pidato ini menjadi pengingat akan pentingnya perjuangan bersama dalam memajukan pendidikan dan kebudayaan Indonesia, serta menegaskan komitmen untuk terus melanjutkan gerakan Merdeka Belajar.