Roti Gambang merupakan salah satu jenis kuliner khas Betawi yang diciptakan dengan mengadopsi proses pembuatan roti yang biasa disajikan atau disantap oleh orang barat (Belanda) pada masa kolonial namun dengan menggunakan bahan yang mudah diperoleh. Hal ini dapat dilihat dari bahan Roti Gambang, yaitu Baking Powder yang digunakan sebagai pengganti bahan roti pada umumnya, yaitu ragi. Begitu juga halnya dengan penggunaan gula merah untuk menggantikan gula pasir yang pada masa dahulu memang sulit diperoleh. Satu lagi adalah kayu manis yang digunakan sebagai pengganti spekoek. Walaupun berbagai bahan yang digunakan berbeda dengan bahan roti pada umumnya, Masyarakat Betawi mengidentifikasikan kuliner tersebut dengan nama Roti. Kata “Gambang” dalam kuliner Roti Gambang digunakan karena melihat warna dan bentuk Roti tersebut yang menyerupai salah satu alat musik Betawi, yaitu Gambang. Adapun ciri lainnya dari Roti Gambang adalah:
- Roti Gambang memiliki tekstur yang empuk namun tidak selembut roti.
- Cita rasa yang khas dengan aroma wangi bubuk kayu manis dominan
- Rasa manis yang tidak terlalu kuat karena penggunaan gula jawa dan warna kecoklatan dari warna alami gula merah
- Ada taburan wijen diatas roti gambang sebagai pemanis.
Pencipta atau pembuat Roti Gambang hingga saat ini belum diketahui. Jejak sejarah Roti Gambang dapat ditemukan dari salah satu pabrik roti yang dahulunya memproduksi Roti Gambang, yaitu pabrik Roti Lauw yang berdiri pada tahun 1960 beralamat di Kebon Kacang Gang 1 Jakarta Pusat. Kala itu, Masyarakat Betawi pada umumnya mengenal dan banyak yang menyukai Roti Gambang. Masa kejayaan Roti Gambang sekitar tahun 1980 – 1990. Kala itu, mulai dari usia anak-anak hingga dewasa banyak mencari dan menikmati Roti Gambang.Produsen Roti Gambang lainnya yang sudah sangat dikenal adalah milik Tan Ek Tjoan. Beliau mulai merintis usahanya di daerah Surya Kencana Bogor pada tahun 1921. Membuka usaha di Jakarta pada tahun 1955 bertempat di Jalan Cikini Raya Jakarta Utara. Saat ini, Usaha roti Tan Ek Tjoan dikelola oleh generasi ketiga. Pabrik rotinya berada di Jakarta, dan Ciputat Tangerang Selatan. Berbagai jenis roti, termasuk Roti Gambang, setiap hari dijajakan oleh sekitar 100 gerobak roti keliling yang tersebar di wilayah Jakarta, Tangerang, dan Bekasi.(Irvan)
Sumber:
-
Darma Ismayanto, tt. “Tan Ek Tjoan, Kisah Sejarah dalam Sepotong Roti”, dalam https://historia.id/kultur/articles/tan-ek-tjoan-kisah-sejarah-dalam-sepotong-roti-PGjea
- Exsu, 2016. “Tan Ek Tjoan Roti-Tempo-Dulu 1921”, dalam https://www.youtube.com/watch?v=CsKgXxsyu1Y 16 September 2016
- Febriana Ratna Sari, 2015. “Roti Gambang, Roti Legenda yang Akan Jadi Primadona Dunia”, dalam https://www.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa/Aktivitas/Jelajah-Gizi/ROTI-GAMBANG-ROTI-LEGENDA-YANG-AKAN-JADI-PRIMADONA-DUNIA 24 September 2015
- Nicholas Ryan Aditya, 2019. “Kisah Tentang Roti Gambang, Kenangan Menyantap Roti Terbaik Dunia”, dalam https://travel.kompas.com/read/2019/10/21/100600527/kisah-tentang-roti-gambang-kenangan-menyantap-roti-terbaik-dunia?page=all. 21 Oktober 2019