Siswa SLTA / sederajat yang disebut-sebut sebagai generasi penerus bangsa memiliki daya kreatif yang bergejolak dan perlu diarahkan untuk menghasilkan karya yang sesuai dengan misi keindonesiaan, yaitu sebagai bangsa bermartabat dan memiliki karakter kebhineka tunggal ikaan. Sekolah sebagai kawah candradimuka mendidik para siswa dengan berbagai disiplin ilmu. Karakter kebhineka tunggal ikaan merupakan sebuah pemahaman mengenai kearifan dalam mensikapi keanekaragaman yang memang menjadi ciri utama dari Indonesia. Budaya sebagai salah satu unsur kebhinekaan perlu dipahami baik dari segi gagasan (ide), tindakan maupun hasil karyanya.
Berbeda dengan disiplin ilmu yang dipelajari di sekolah, kebudayaan tidak akan dapat dipahami hanya dari bangku sekolah saja. Diperlukan kegiatan ekstrakurikuler terkait dengan pemahaman mengenai kebudayaan. Bertolak dari pemikiran tersebut, BPNB Jawa Barat pada Tahun Anggaran 2018 memandang perlu untuk melaksanakan kegiatan yang berkenaan dengan kegiatan ekstrakurikuler tentang pengenalan kebudayaan dengan nama kegiatan “Jejak Tradisi Daerah”.
Jejak Tradisi Daerah merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk (1) Memperkenalkan kekayaan budaya bangsa kepada generasi muda; (2) Menumbuhkan pemahaman generasi muda tentang keanekaragaman budaya bangsa yang satu dengan lainnya mempunyai kekhasan dan keunikan tersendiri; dan (3) Menumbuhkan sikap saling menghargai antara pendukung budaya yang satu dan lainnya.
Kegiatan Jejak Tradisi Daerah merupakan sebuah kegiatan rutin yang diselenggarakan BPNB Jawa Barat setiap tahunnya. Kali ini, lokasi kegiatan berada di Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat pada tanggal 26 — 28 April 2018. Materi kegiatan di lokasi yang dipilih berkisar tentang pengenalan unsur-unsur budaya tradisional. Bentuk kegiatan berupa: (1) Paparan tentang kekayaan budaya Kabupaten Ciamis. (2) Pengenalan tentang penguatan karakter kebangsaan. (3) kunjungan ke sentra kerajinan tradisional dan sanggar seni tradisional; (4) pembuatan deskripsi kerajinan, dan kuliner melalui kegiatan penggalian data berupa wawancara dengan informan; (5) pentas kreativitas siswa; dan (6) praktik pembuatan kerajinan tradisional.
Kegiatan paparan tentang kebudayaan dilaksanakan oleh tiga narasumber. Paparan pertama berjudul “karya budaya yang ada di Kabupaten Ciamis” dilakukan oleh Drs. H. Dede Hermawan, M.M. (Kepala Bidang Kebudayaan Kasi Sejarah Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Ciamis). Paparan kedua berjudul “Penguatan Karakter Kebangsaan” dilakukan oleh Miming Mujamil,S.Pd,M.M. (Kasi Sejarah Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Ciamis). Dan, paparan ketiga berjudul “Pelestarian Kebudayaan” yang dilakukan oleh Agus Setiabudi, S.Ip (Kasubbag TU BPNB Jabar).
Kegiatan lainnya selama pelaksanaan Jejak Tradisi Daerah adalah penggalian data, penulisan laporan, dan presentasi. Materi data kebudayaan diteliti, ditulis, dan dipresentasikan meliputi kesenian tradisional bebegig, teknologi tradisional pembuatan bebegig, kesenian gembyung, teknologi tradisional pembuatan galendo, dan teknologi tradisional pembuatan angklung.
Pentas kreativitas juga menjadi bagian dari kegiatan Jejak Tradisi Daerah. Dalam sesi kegiatan ini, peserta siswa diwajibkan tampil dengan kreasi seni secara perkelompok. Unsur seni yang dipilih beragam, mulai dari seni drama, tari, musik, maupun suara.
Selain kegiatan utama, peserta Jejak Tradisi Daerah juga diajak untuk menikmati wisata sejarah budaya, dan kerajinan tradisional.
Wisata sejarah dan budaya dilakukan di Situs Karang Kamulyan. Situs yang juga berfungsi sebagai hutan lindung ini menyimpan banyak legenda dan sejarah Kabupaten Ciamis. Wisata Kerajinan tradisional dilakukan di Rajapolah yang memang sudah terkenal sejak lama sebagai sentra kerajinan tradisional di Kabupaten Tasikmalaya.