SARASEHAN REVITALISASI SENI RUPA TAMAN BUDAYA PROVINSI BALI

0
1541

Notice: Trying to get property 'roles' of non-object in /home/website/web/kebudayaan.kemdikbud.go.id/public_html/wp-content/plugins/wp-user-frontend/wpuf-functions.php on line 4663

Pembukaan Sarasehan Revitalisasi Seni RupaSarasehan revitalisasi seni rupa yang diselenggarakan pada tanggal 25 September 2014 di Taman Budaya Art Center Bali, tepatnya di gedung Ksirarnawa. Sarasehan revitalisasi seni rupa diselanggarakan atas kerja sama antara Direktorat Kesenian dan Perfilman, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan UPT Taman Budaya Provinsi Bali. Kegiatan dimulai pukul 09.00 Wita dihadiri oleh para undangan yang terdiri dari dinas/instansi terkait, siwa, mahasiswa, masyarakat umum, budayawan, dan pelaku seni. Para undangan terlebih dahulu melakukan registrasi saat memasuki gedung Ksirarnawa.

Pembukaan acara dimulai dengan tarian penyambutan di gedung Mahudara Mandara Giri Bhuana, dan para undangan diajak untuk melihat koleksi yang ada di UPT Taman Budaya. Adapun koleksi yang dimiliki oleh Taman Budaya terdiri atas lukisan dari para maestro lukis seperti Rudana, Bonet, Lampad, Afandi dan lain-lain, selain lukisan terdapat pula patung, dan ukiran dari bangunan bersejarah yang ada di Bali. Sekitar pukul 9.30 Wita para undangan kembali ke gedung Ksirarnawa untuk mengikuti diskusi mengenai revitalisasi seni rupa di UPT Taman Budaya. Acara diskusi dibuka oleh sambuatan dari Direktorat Kesenian dan Perfilman yang diwakili oleh ibu Maifa dan dilanjutkan sambutan dari Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali yang diwakili oleh kepala UPT. Taman Budaya Bapak Mantara Gandi. Diskusi menghadirkan beberapa narasumber dari budayawan, seniman seni rupa, dan pengamat seni rupa Bali, yaitu  Jean Couteau, Budiana, Seriyoga dan I Wayan Karja. Adapun yang menjadi perhatian dalam diskusi ini adalah adanya beberapa lukisan milik para maestro lukis yang dulu di pajang kini tidak ada lagi dan tidak ada penjelasan keberadaannya, revitalisasi gedung pameran Mahudara Mandara Giri Bhuana dan gedung kriya Oncesrawa, alternatif pengembangan sculpure garden, program artist in residence, dan revitalisasi birokrasi dan administrasi seni rupa. Pada akhir acara diskusi, disimpulkan bahwa hal-hal penting yang perlu dan segera di benahi dalam rangka revitalisasi seni rupa di UPT. Taman Budaya Bali supaya tetap masuk dalam Taman Budaya kelas satu dan percontohan di Indonesia dan memiliki ornamen terbaik se Asia Tenggara, yaitu pertama perlunya pembenahan infrastruktur Taman Budaya, kedua memberikan ruang untuk pameran dan berekspresi yang lebih kepada seluruh seniman, ketiga adanya program berkelanjutan dari taman budaya khususnya bidang seni rupa, dan keempat harus ada diskusi berkelanjutan mengenai seni yang melibatkan pelaku seni, budayawan, mahasiswa dan masyarakat luas.