Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta terus melakukan pelestarian terhadap bangunan warisan budaya yang mengalami kerusakan. Pada tahun 2018, Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan pemugaran Pesanggrahan Wonocatur. Pemugaran dilakukan untuk mengembalikan kondisi fisik Pesanggrahan Wonocatur yang rusak sesuai dengan keaslian bahan, bentuk, tata letak, dan atau teknik pengerjaan untuk memperpanjang usianya.

  Pemugaran Pesanggarahan Wonocatur dilakukan dengan cara memperbaiki dan memperkuat melalui pekerjaan konsolidasi. Konsolidasi adalah perbaikan terhadap bangunan yang bertujuan memperkuat konstruksi dan menghambat proses kerusakan lebih lanjut. Konsolidasi Pesanggrahan Wonocatur sudah berlangsung sejak tanggal 1 Maret 2018, dan rencananya akan selesai pada 21 September 2018.

     Konsolidasi Pesanggrahan Wonocatur pada tahun 2018 merupakan tindakan lanjut dari konsolidasi yang dilaksanakan pada tahun lalu. Pada tahun 2017, konsolidasi difokuskan pada perkuatan bangunan yang berada di bawah jalan raya Wonocatur. Sekarang konsolidasi dilakukan untuk memperkuat struktur benteng sisi utara, bangunan utama, trap tangga sisi barat, dan sebagian struktur dinding sisi timur.

     Pesanggrahan Wonocatur berada di Desa Wonocatur, Kelurahan Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pesanggrahan yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwana II tersebut dahulu berfungsi sebagai tempat rekreasi raja beserta kerabatnya. Pesanggrahan Wonocatur oleh masyarakat sering disebut dengan nama Situs Gua Seluman.

Perbaikan kelir pada kolam
Perbaikan pintu masuk ke kolam

 

 

 

 

Pemasangan bata pada struktur dinding
Pemlesteran lantai

 

 

 

 

 

     Sebelum dilakukan konsolidasi, kondisi Pesanggarahan Wonocatur cukup memprihatinkan karena kelestariannya terancam oleh aktivitas masyarakat di sekitarnya. Masyarakat sekitar memanfaatkan Pesanggrahan Wonocatur sebagai saluran pembuangan limbah rumah tangga. Selain itu warga juga membuat kolam di tengah lingkungan pesanggrahan. Hal itu terjadi karena masyarakat belum memiliki kesadaran untuk melestarikan warisan budaya dari Kasultanan Yogyakarta tersebut.

     Menilik Pesanggrahan Wonocatur yang terus mendapat ancaman kerusakan, maka Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan pekerjaan konsolidasi untuk melestarikan keberadaannya. Upaya pelestarian tersebut diharapkan dapat memperbaiki kerusakan yang ada pada pesanggrahan Wonocatur, serta menginspirasi masyarakat untuk ikut serta dalam pelestariannya, mengingat pesanggrahan Wonocatur mengandung nilai-nilai penting bagi sejarah, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. (Ferry A.)