Judul

Edisi

Penerbit                            

Unduh

Catatan Redaksi

: Buletin Narasimha

: No. 05/V/2012

: Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi D.I. Yogyakarta

: bit.ly/narasimha2012

: Arti Penting Media dalam Konstruksi Realitas Cagar Budaya

    Publikasi dan informasi cagar budaya kepada masyarakat sangat penting dilakukan. Dengan demikian cagar budaya “wajib” dikomunikasikan atau diinformasikan kepada publik atau menjadi sumber berita bagi komunikasi massa. Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa kepada khalayak atau sejumlah orang. Sebagai sarana penyampai pesan adalah media massa yang mempunyai arti sarana penyebarluasan suatu informasi atau berita kepada publik atau masyarakat luas, baik secara verbal, piktorial, visual, dan pandang dengar (audio-visual). Informasi tersebut dapat dipahami sebagai suatu keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun non-elektronik. Dengan demikian sebuah informasi diperlukan untuk mengurangi ketidakpastian tentang suatu hal maupun realita yang sedang dihadapi. Artinya, dengan informasi orang akan menjadi lebih tahu sebuah realita dengan pasti, sehingga tidak akan menduga-duga ataupun memberikan alternatif tanggapan yang tidak jelas sumbernya.

    Media mempunyai bermacam-macam predikat antara lain perpanjangan panca indera, wahana kristalisasi pemikiran manusia, sumber ingatan kolektif, alat interaksi sosial, penyampai kritik dan kontrol, serta sebagai wahana penyampai perdebatan publik. Dari berbagai informasi yang diberitakan itu ada dua hal pokok yang penting, baik bagi publik maupun medianya. Tujuan utama pemberitaan yang dilakukan adalah menyampaikan pesan atau informasi agar sampai kepada publik dan bahkan ada yang dapat mempengaruhi opini publik. Tidak jarang memberikan kontribusi mempengaruhi opini untuk dapat merubah suatu kebijakan publik tertentu. Berbagai konstruksi pemberitaan media membawa misi membangun suatu kesadaran bersama tentang suatu topik atau pun permasalahan, di sisi lain juga untuk kepentingan membentuk image atau citra sebuah media. Bahkan pemberitaan oleh suatu media juga memberikan kritik dengan wacana kritis, sebagai refleksi menjalankan fungsi kontrol. Dengan demikian, apabila konstruksi media massa tersebut menyangkut substansi cagar budaya material, maka pesan yang disampaikan dan opini yang dibangun kepada public adalah mempunyai koherensi dengan aspek-aspek membangun pemahaman arti penting atau nilai, kesadaran, serta upaya pelestarian, pemanfaatan, dan pengembangan cagar budaya bangsa. Oleh karena itu, tidak berlebihan apabila informasi budaya merupakan jendela pengetahuan yang dapat diakses untuk menjadi bagian dari membangun konstruksi dan wacana pemikiran tentang pentingnya cagar budaya bagi masyarakat luas.