Berdirinya Bangunan Pertokoan di Malioboro

      Toko-toko di sepanjang Jalan Malioboro mulai ada pada akhir abad 19, namun mulai merebak dibangun pada awal abad 20, yaitu antara tahun 1900 – 1930-an. Bangunan pertokoan yang ada di sepanjang Jalan Malioboro terdiri atas beberapa bangunan toko seperti toko onderdil mobil, toko sepeda, apotek, toko musik, toko buku, salon, dan kantor asuransi. Beberapa ragam corak bangunan yang menonjol adalah indis transisional. Corak tersebut juga banyak dipakai untuk bangunan-bangunan perkantoran yang ada di pusat Kota Yogyakarta.

Situasi Jalan Malioboro. Foto: KITLV. C. 1975

       Dikarenakan peruntukkannya sebagai toko atau tempat usaha, maka ragam corak yang menonjol adalah gable dengan bermacam ragam hias untuk memperkuat tampilan fasad. Corak yang menonjol dapat disebutkan bahwa di sudut utara di ujung simpul jejalur selatan Stasiun Tugu terdapat bangunan dengan stepped gable. Di depan Hotel Garuda terdapat bangunan dengan gable berbentuk lonceng yang mencolok yang dulu digunakan untuk Apotek Juliana. Di sebelah kirinya terdapat sebuah bangunan dengan fasad indah dalam langgam arsitektur art deco. Pertokoan bergaya indis, baik di sebelah barat dan timur jalan dengan letak saling berdekatan namun menyebar di sepanjang jalan poros.

      Corak lainnya adalah bergaya arsitektur Tionghoa yang menggunakan atap pelana dan mahkota dinding atap dengan model kopel atau rumah deret. Rumah bergaya Tionghoa di sepanjang Malioboro didominasi dengan model dua lantai dengan teras di bagian lantai atas. Rumah toko dua lantai dapat dibedakan menjadi dua, yaitu lantai atas depan dengan pintu dan tanpa pintu. Lantai atas dengan pintu utama di depan terdapat dua buah jendela di sisi kiri dan kanannya, serta dilengkapi dengan pagar teras. Untuk rumah dua lantai yang bagian lantai atas depan tanpa pintu hanya dilengkapi dengan dua buah jendela.

     Kondisi saat ini pertokoan dengan fasad yang mempunyai karakteristik indis dan Tionghoa tersebut sebagian besar tertutup dengan adanya baliho reklame toko. Dengan demikian corak autentik bangunan tidak tampak dan yang menonjol adalah seolah-olah bangunan dengan bentuk fasad kontemporer.